SOLO, MettaNEWS – Misteri tabrak lari oleh pengemudi mobil SUV warna putih terhadap sepeda motor di kawasan Gladag Solo, Rabu (9/8/2023) pukul 01.30 WIB dini hari lalu akhirnya terpecahkan. Pelakunya adalah Putra Mahkota Keraton Surakarta, KGPH Purbaya.
Purbaya pun telah melapor dan membuat Berita Acara Pemeriksaan (BAP) bersama dengan ibu korban ke Kantor Satlantas Polresta Solo, Jumat (11/8/2023).
“Hari ini juga sudah dilakukan penyelidikan. Biarlah menjadi tugas aparat yang berwenang, dan yang namanya di jalan memang harus hati-hati,” kata Purbaya saat diwawancarai setelah melakukan laporan.
Kuasa Hukum Keraton Surakarta, KPAA Ferry Firman Nurwahyu Pradataningrat mengatakan bahwa kejadian tersebut bukan tabrak lari. Ferry menjelaskan, setelah menabrak korban Purbaya langsung melaju lantaran panik melihat belasan orang yang berlari menuju lokasi tabrakan.
“Begitu Gusti Purbaya melihat ke belakang sudah ada belasan orang. Kalau sudah ada massa, antara melihat atau menolong korban atau memukul orang yang naik kendaraan mobil. Susah memprediksi,” jelas Ferry.
Lanjutnya, setelah meninggalkan korban begitu saja Purbaya bersama Satgas Keraton dan Brimob kembali ke lokasi tabrakan untuk memberikan pertolongan. Sayangnya, saat rombongan tiba korban yang bernama Hanafi asal Gemolong, Sragen sudah dilarikan ke rumah sakit.
“Gusti langsung masuk ke keraton. Ketika kembali ke TKP ternyata sudah tidak ada. Sudah yang membawa ke rumah sakit gemolong. Kuta cek ke RS lain tidak ada,” bebernya.
Ferry juga mengaku bahwa Purbaya bersama Keraton Surakarta telah bertanggungjawab sebagaimana semestinya pada, Kamis (11/08) dengan mendatangi kediaman korban.
“Keesokan harinya baru kami mendapatkan no hpnya Ibu Darsi (ibu korban, red). Setelah 1 kali 24 jam, kemarin hari Kamis sekitar jam 10 – jam 2 siang kami ngobrol dan melihat kondisi mas Hanafi, kondisi Alhamdulillah keadaan baik. Dalam perawatan jalan,” imbuhnya.
Ibu Korban Lapor Polisi
Sementara itu, Darsi Tarsariningsih selaku ibu korban tabrak lari mengungkapkan bahwa terkini anaknya dalam kondisi baik dan hanya menderita luka ringan. Darsi menyebut, Hanafi menderita luka lecet pada dengkul dan tangan.
“Kalau trauma tidak, cuma sedikit lecet di dengkul sama tangan lecet. Kendaraan yang rusak depan saja namanya benturan ada yang pecah,” jelasnya.
Darsi juga menyebut bahwa pada mulanya ia tidak ada niatan untuk melaporkan kejadian tersebut. Namun, karena kebutuhan biaya pengobatan dari asuransi Jasa Raharja terpaksa ia mengadu ke Polisi.
“Kalau laporan tidak tapi kemudian iya karena untuk keperluan jasa Raharja takutnya ada sakit yang parah. Ternyata tidak ada semuanya dan semuanya sudah terselesaikan dengan baik dengan pihak lawan,” terangnya.
Sementara itu Kasatlantas Polresta Solo, Kompol Agung Yudiawan mengatakan, pihaknya masih mengumpulkan sejumlah keterangan dari para saksi terkait kejadian ini.
“Kami belum bisa menyalahkan salah satu pihak. Selanjutnya pasti kami akan memeriksa para saksi,” kata dia.
Agung menegaskan bahwa kasus kecelakaan yang melibatkan Putra Mahkota Keraton Surakarta masih dalam proses pengumpulan bahan keterangan dari kedua belah pihak dan para saksi.
“Pastinya kami akan mempertajam dengan memperbanyak para saksi,” tandasnya.