SOLO, MettaNEWS – Urban Farming atau berkebun di perkotaan, menjadi tren di tengah pandemi. Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kota Solo mendorong warga Surakarta mengadakan acara sosialisasi yang dibarengi dengan kegiatan kunjungan dalam rangka mengenalkan Urban Farming atau berkembun ditengah kota.
Kepala Dinas Aryo Widyandoko, membuka acara ini dengan menjelaskan kegiatan apa saja yang akan dilakukan oleh para tamu undangan yang hadir.
“Pada pagi hari ini bapak dan ibu akan mengikuti kegiatan bagaimana cara bercocok tanam di tengah perkotaan, kegiatannya dengan melihat rumah pemotongan hewang yang merupakan bangunan cagar budaya, kemudian ada kunjungan ke Taman Winasis disana ada cara bagaimana bercocok tanam untuk memanfaatkan lahan pekarangan yang terbatas di perkotaan, kemudiaan ada ternak ayam dan ternak lele secara Bumina atau Yumina,” katanya.
Kegiatan diawali dengan mendatangi Green House Piramid yang mana tempat untuk menanan sayuran secara hidroponik mulai dari cara menanam hingga cara perawatan. Selanjutnya yaitu mengunjungi Taman Winasih yang mana di dalamnya terdapat rumah jamur, ladang percontohan, budidaya ayam dan demplot maggot, di dalam Taman Winasih ini masyarakat dapat belajar bagaimana cara memanfaatkan lahan sempit di pekarangan rumah agar bisa ditanami sayur – sayuran media tanah bisa juga budidaya jamur, atau beternak ayam dan juga lele secara Yumina (sayur dan mina/ikan) atau Bumina (buah dan mina/ikan), dan kegiatan diakhiri dengan kunjungan ke RPH (Rumah Penyembelihan Hewan) yang merupakan salah satu bangunan cagar budaya.
Kepala Bidang Tanaman Pangan Holikultura dan Perkebunan, Luluk Nurhayati berharap setelah diadakannya kegiatan ini akan tumbuh KWT (Kelompok Wanita Tani) atau Kelompok Tani agar bisa berbagi ilmu memanfaatkan lahan kosong yang terbatas diperkotaan.
“Untuk tiap wilayah yang tadi mengikuti kegiatan ini kita harapkan akan tumbuh KWT dan Kelompok Tani yang bisa dikembangkan karena memang manfaat dari KWT dan Kelompok Tani itu besar, disamping untuk ajang sosialisasi tetapi juga bisa berbagi ilmu dengan kegiatan memanfaatkan lahan kosong yang nantinya hasilnya bisa dinikmati atau bisa dijual,” katanya.