
SOLO, MettaNEWS – Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Solo memiliki andil dalam permasalahan tingginya angka kematian ibu hamil. Dibutuhkan peranan dari semua pihak tidak hanya ibu hamil, keluarga dan suami sepatutnya memberikan perhatian khusus akan perkembangan kehamilan sang istri.
Ketua Penggerak PKK Solo, Selvi Ananda menyebut permasalahan kematian ibu hamil menjadi PR yang perlu diperhatikan. Tidak hanya ibu hamil, bayi yang ada di dalam kandungan pun juga menjadi titik fokus perhatian penanganan.
“Kita banyak menggandeng berbagai pihak untuk menambah pemberian vitamin bagi ibu hamil. Kita juga sosialisasi kepada ibu hamil untuk rajin kontrol untuk mendapatkan multivitamin. Jadi kita menggandeng berbagai pihak untuk menekan masalah ini,” sebut Selvi Ananda saat ditemui di Rumah Dinas Loji Gandrung, Sabtu (23/4/2022).
Setelah sebelumnya diberikan bantuan multi vitamin bagi ibu hamil. Hal ini merupakan bentuk antisipasi adanya permasalahan kematian ibu hamil. Disebutkan Selvi, ibu hamil yang mendapatkan bantuan multi vitamin memberikan respon positif. Minitoring yang berkelanjutan pun perlu dilakukan, termasuk adanya peran seorang ayah atau suami juga sangat dibutuhkan. Sehingga dukungan akan ibu hamil dan menyusui diharapkan Selvi dapat terbentuk kuat.
“Bantuan itu kan sangat berguna di masa kehamilan. Untuk janin, kesehatan ibu dan anaknya juga baik,” ucapnya.
Akan dilakukan selama enam bulan masa kehamilan, Selvi menyebut dari PKK Solo akan memberikan program khusus pendampingan.
“Kalau dari PKK kan ada program dari Jateng, Jateng Gayeng 5NG. Itu memang program khusus untuk ibu hamil. Ibu hamil itu kita sosialisasikan untuk memanfaatkan layanan gratis yang nantikan mendapatkan obat penambah darah, kemudian dicek secara berkala keluhannya seperti apa kalau ada,” jelas Selvi.
Perlu diketahui, program Provinsi Jateng Gayeng 5NG atau JateNG GayeNG NginceNG WoNG MeteNG ini merupakan upaya mengurangi kematian ibu dan bayi dengan ‘nginceng wong meteng’ atau yang dalam Bahasa Indonesia diartikan sebagai memantau orang hamil dalam hal kesehatan.
Pelayanan gratis tersebut untuk mendeteksi adanya keluhan yang dialami ibu hamil agar masalah bisa segera ditangani. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diiginkan serta menekan angka kematian ibu hamil di Solo.
Banyak faktor yang menyebabkan adanya kematian ibu hamil di Solo. Selvi menyebut kesehatan yang tidak dimonitor selama kehamilan serta kurangnya asupan gizi menjadi salah satu penyebab banyaknya angka kematian ibu hamil.
“Penting sekali ibu hamil paling tidak di masa kehamilan kontrol empat kali. Untuk mengetahui perkembangan bayinya seperti apa di dalam, apakah berat janinnya itu sudah cukup atau belum. Kemudian apakah ibu hamil itu mengalami preklamsia. Nanti kemungkinan kehamilannya seperti apa,” terang Selvi.
Perlunya minitoring yang berkelanjutan, peran seorang ayah atau suami juga sangat dibutuhkan. Disebutkan Selvi, dalam pembagian multivitamin kepada ibu hamil turut didampingi pihak suami. Sehingga dukungan akan ibu hamil dan menyusui diharapkan Selvi dapat terbentuk kuat.
“Dari suami, keluarga, ibu hamil harus mendapatkan support system yang baik. Suami juga harus memberikan kualitas kesehatan, kalau bisa ya jangan merokok di dalem rumah kalau punya istri yang hamil dan anak balita. Karena itu juga memicu nantinya anak bisa stunting, jadi peran orangtua khususnya ayah harus ada,” tuturnya.
Disebutkan Selvi, Kecamatan Jebres sudah memiliki kampung bebas rokok. “Kalaupun ada keluarganya yang merokok tidak dilakukan di dalam rumah,” pungkasnya.