Luncurkan Neighborhood, UNIQLO Tampilkan Instalasi Produk UKM Lokal

oleh
oleh
UNIQLO Solo
Corporate Affairs Director PT Fast Retailing Indonesia Irma Yunita, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki di gerai UNIQLO Solo Paragon Mall, Selasa (28/9) | Foto : Metta NEWS - Puspita

SOLO, Metta NEWS – PT Fast Retailing Indonesia (UNIQLO Indonesia) melalui program Kolaborasi mendukung pelaku bisnis lokal untuk dapat terus berkembang semakin baik lagi. Program tersebut mendapat apresiasi oleh Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop-UKM) dan ditegaskan dalam  Memorandum of Understanding (MOU) sebagai wujud kolaborasi serta komitmen dan upaya mendukung pertumbuhan bisnis UKM lokal di Indonesia.

Penandatanganan MOU tersebut diwakili oleh Corporate Affairs Director PT Fast Retailing Indonesia Irma Yunita mewakili Naoki Kamogawa, Presiden Direktur PT Fast Retailing Indonesia dar Ir. R. S. Hanung Harimba Rachman (Deputi Bidang UKM Kementerian Koperasi dan IJKM yang disaksikan oleh Shigeru Kumano (CFO PT Fast Retailing Indonesia) dan Teten Masduki (Menteri Koperasi dan UKM) pada hari ini di UNIQLO Solo Paragon, Selasa (28/9).

Dalam sambutannya Irma mengatakan UNIQLO meluncurkan program kolaborasi Neighborhood pada tahun 2019, yang merupakan sebuah instalasi di area toko—toko UNIQLO Indonesia yang menampilkan beberapa produk dan informasi dar UKM lokal terpilih. 

“Hingga kini, program ini telah hadir di 15 kota di Indonesia, salah satunya Solo dengan total lebih dari 96 UKM yang berpartisipasi. Pada pelaksanaannya pun Kolaborasi Neighborhood dikaji setiap 6 bulan sehingga dapat memberikan kesempatan kepada lebih banyak pelaku UKM lokal,” papar Irma. 

Irma menegaskan melalui program kolaborasi Neighborhood yang selama ini sudah dilakukan di toko-toko UNIQLO Indonesia, berkomitmen untuk ikut mendukung upaya pemerintah dalam pertumbuhan UKM lokal di Indonesia. 

“Sinergitas yang dituangkan dalam MOU hari ini diharapkan mampu membuka peluang kerjasama antara UKM lokal dan bisnis skala besar agar dapat bersaing di pasar domestik hingga global serta membawa dampak positif bagi perekonomian Indonesia,” ujar Irma.

Irma Yunita menambahkan bahwa Kolaborasi Neighborhood menjadi wujud dukungan UNIQLO Indonesia terhadap pelaku bisnis lokal untuk dapat terus berkembang semakin baik lagi. Peran bisnis skala be dari pihak swasta seperti UNIQLO Indonesia untuk memajukan UKM ini dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya dengan membantu mempromosikan produk—produk lokal serta kolaborasi dengan pelaku UKM. 

Menteri koperasi dan UKM Teten Masduki yang turut hadir, pada penandatanganan MOU antara UNIQLO Indonesia dengan Kementerian Koperasi dan UKM, menyambut baik adanya kerjasama kemitraan perluasan pasar produk UKM Indonesia sebagai jalur pemasaran strategis. Melalui kerjasama tersebut, dapat mengangkat citra produk Indonesia di Level internasional, sekaligus membuka akses pasar bagi produk—produk unggulan daerah ke jaringan pemasaran yang lebih luas lagi.

“Kemitraan antara usaha besar dengan pelaku UKM Indonesia merupakan hal yang signifikan dalam pengembangan ekosistem dukungan bagi UKM. Kami berharap program ini dapat dirasakan oleh semua UKM di seluruh Indonesia,” tegas Menteri Teten Masduki.

Kerjasama antara UNIQLO Indonesia dan Kementerian Koperasi dan UKM tersebut berlaku selama tiga tahun sejak penandatangan MOU dan meliputi pendampingan serta pelatihan dalam meningkatkan keterampilan pelaku UKM lokal, kolaborasi serta akses yang lebih luas dalam bidang promosi dan ekspansi pasar di Indonesia yang dapat mendorong pertumbuhan dan perkembangan bisnis UKM lokal. 

“Bukan hanya dari sisi marketplacenya tapi juga transfer pengetahuan sehingga UKM kita bisa meningkatkan standar mutu, desainnya, selalu uptodate. Apalagi saat ini di tengah pandemi dunia usaha sangat berat sekali. Tetapi kita harus tetap menyalakan optimisme, memelihara harapan, dan kita coba atasi bersama-sama terutama bagi pembengbangan UMKM,” tambah Teten. 

Menteri Teten menyebut yang paling penting bagi UMKM adalah tersedianya market demand. 

“Saat ini 40% belanja pemerintah harus menyerap produk Koperasi dan UMKM, tahun ini 400 triliunan lebih. Bagaimana UMKM menjadi rantai pasok dari BUMN, sehingga yang gede dan kecil ini terintegrasi supaya maju bersama,” pungkas Teten.