Lebih Mudah Diingat, Rudy Usul TSTJ Berganti Nama Jadi Solo Safari Jurug

oleh
Taman Jurug
Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) di Jebres, Pucangsawit, Solo direvitalisasi, Jumat (18/11/2022) | MettaNEWS / Adinda Wardani

SOLO, MettaNEWS – Wali Kota Solo Gibran Rakabuming mengumumkan Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) di Jebres Solo akan berganti nama jadi Solo Safari. Menanggapi hal itu, Mantan Wali Kota FX Hadi Rudyatmo mengusulkan untuk tetap menyematkan kata “Jurug” agar dapat dengan mudah dikenali.

Sebab, menurutnya Taman Satwa Taru Jurug telah melekat dan menjadi kebanggan Wong Solo. Juga dikenal oleh masyarakat luar daerah dengan nama Taman Jurug.

“Saya usul Solo Safari Jurug. Ini hanya usulan bukan maksa. Menyarankan nama Jurug itu jangan sampai hilang. Karena dibranding apapun pasti orang akan tanya Solo Safari itu di mana?. Kalau ada Jurugnya kan orang sudah hafal,” ujar Rudy kepada awak media,  Jumat (18/11/2022).

Jika menilik histori, TSTJ memang punya sejarah yang sangat kental di Solo. Pada awalnya TSTJ merupakan pindahan Kebun Binatang Sriwedari yang lebih dikenal dengan sebutan “Kebun Raja” yang didirikan oleh Sri Susuhunan Paku Buwono X pada tanggal 17 Juli 1901.

“Di sana kan ada Monumen Gesang, Taman Jurug, kan lagunya juga ada, lagu Taman Jurug, ya ndak ada salahnya to saya mengusulkan kalau Mas Wali mau. Bisa branding Kota Solo yang dinamis, simple dan mudah diingat,” terangnya.

Selain nama, Rudy juga berharap revitalisasi Taman Jurug dapat menaikkan perekonomian Pedagang Kaki Lima (PKL) yang ada bisa naik kelas.

“Tingkatkan saja kualitas pedagang itu bukan PKL lagi tapi UMKM. Tinggal dilakukan pembinaan mau atau tidak, kalau gak mau ya wes dipindah gitu aja. Kalau mau naik kelas silakan sesuai dengan aturan yang ada disana gitu,” terang Rudy.

Kendati demikian ia mengaku tak mempersoalkan penggantian nama TSTJ. Menurut Rudy pergantian nama ini hanya perlu dicantumkan di Peraturan Daerah  atau Peraturan Wali Kota.

“Ya yang punya kebijakan Mas Wali, Mas Wali memberikan nama itu ya kita sebagai masyarakat mendukunglah. Karena itu kan bagian dari sebuah branding to,” tukasnya.

Sebelumnya  berganti nama menjadi Solo Safari, nama Jurug Solo Zoo telah lebih dulu dipilih sebagai sebutan untuk taman kebanggaan Wong Solo. Namun nama tersebut kembali diurungkan di tengah pengerjaan revitalisasi tahap awal.

“Sudah fix, Solo Safari. Paling pas, sesuai branding Kota Solo yang dinamis, gampang diingat, simpel. Dah Solo Safari,” ungkap Gibran.

Gibran menambahkan masalah pergantian nama dari Taman Satwa Taru Jurug bukan berarti menghilangkan kenangan warga Surakarta. Selain nama, Gibran juga berencana membuat logo baru untuk taman yang dibangun pada 1878 tersebut.

“Ini lebih ke branding kota, untuk memasarkan, marketing, Solo Safari,” ungkap Gibran.