SOLO, MettaNEWS – Keraton Surakarta menyediakan lokasi transit bagi jemaah yang hendak mengikuti kegiatan Haul Solo atau Haul ke-112 Al Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi pada Sabtu (4/11/2023).
Lokasi transit tersebut ialah Sasana Sumewa Pagelaran yang berkapasitas hingga 5.000 orang. Lokasi transit ini terbuka untuk umum mulai Kamis – Minggu (2 – 5/11/2023).
Kerabat keluarga Keraton Surakarta, KP Edhy Wirabhumi mengatakan pihaknya menyediakan MCK, kuliner 24 jam, tim keamanan dan musala bagi jemaah.
“3 tahun yang lalu mereka tercecer dimana-mana termasuk di bagian-bagian dari bangunan Keraton. Kasihan sehingga setahun yang lalu kita persiapkan kita terima mereka ke dalam ruangan di pagelaran Sasono Sumewa sehingga mereka lebih nyaman manusiawi,” ujarnya saat ditemui MettaNEWS, Jumat (3/10/2023).
Pihaknya telah memasang batas penutup di dua sisi pagelaran yang berfungsi untuk membatasi jemaah perempuan dan laki-laki.
Sasana Sumewa Pagelaran merupakan lokasi yang tepat untuk transit karena posisinya yang dekat dengan kawasan Masjid Riyadh Pasar Kliwon.
“Ini adalah kewajiban keraton untuk menerima mereka. Memang belum sempurna tetapi insyaallah lebih baik dari kemarin. Biayanya Rp 25.000/orang flat. Mau 5 hari atau kurang ya biayanya tetap. jemaah tanda masuk tidak hilang saja. Kecuali jamaah yang benar-benar tidak mampu njih kita free kan,” terangnya.
Biasanya para jemaah datang satu hari jelang Haul, itu berarti mereka diperkirakan mulai menempati lokasi transit di Keraton Surakarta di hari ini Jumat (3/11/2023). Setelah mengikuti haul, mereka akan memadati kawasan Pasar Kliwon tak terkecuali objek-objek wisata Kota Solo, salah satunya Museum Keraton Surakarta.
“Harapan kami tentu tahun ini akan lebih, tahun kemarin ada 2 ribu jemaah. Kawasan Alun-alun Selatan yang begitu dekat dengan lokasi juga kita buka fasilitas untuk memberikan pelayanan kepada mereka,” jelasnya.
Pihaknya mengimbau untuk jemaah yang akan datang ke Sasana Sumewa Pagelaran untuk menghubungi nomor yang tercantum di media sosial Keraton Surakarta untuk mengetahui ketersediaan tempat.
“Orang mau datang nanti bisa langsung datang ke kantornya yang bertugas jadi bisa berhubungan. Aturan yang diterapkan oleh keraton ada bangsal yang kita lindungi, sudah kita tutup jadi nanti otomatis orang tidak bisa mengakses ke situ. Kita ada CCTV juga di sana nyaman agar aman,” tukasnya.
