Kenali Penyebab Gatal Pada Kulit Bayi, Karena Keringat atau Alergi

oleh
oleh

SOLO, MettaNEWS – Bayi memiliki kulit yang lembut dan halus. Namun biasanya ada beberapa kondisi yang mengganggu kesehatan kulitnya.

Sebagai orangtua, kita tentunya merasa khawatir melihat si kecil terus menggaruk kulitnya yang terlihat memerah. Bahkan sampai timbul bintik-bintik yang berkumpul di kulit.

Apa penyebab gatal pada kulit bayi dan bagaimana cara mengatasinya? Berikut penjelasan lengkapnya.

Dokter Pipim S. Bayasari Sp.DV dalam live bersama Doodle Exclusive Baby Care menjelaskan bahwa gatal pada bayi tidak selalu karena berkeringat. Untuk itu, orangtua perlu membedakan antara biang keringat atau alergi pada bayi.

“Biang keringat pada bayi biasanya terjadi pada daerah-daerah yang terdapat  kelenjar ekrim. Karena jika tertutup akan timbul berupa bitnik-bintik berisi cairan. Sedangkan alergi terjadi karena adanya paparan sesuatu,” kata dr. Pipim.

Saat berkeringat, baik anak kecil maupun orang dewasa tidak gatal sama sekali. Karena fungsi keringat ini sebagai fungsiologis. Yakni mengatur termo regulasi pada tubuh kita supaya stabil tidak selalu menimbulkan masalah.

“Bedanya biang keringat atau alergi pada bayi atau anak adalah jika terjadi gatal pada saat berkeringat sering terjadi yang kita kenal biang keringat. Biasanya karena pada bayi atau anak cenderung pembentukan saluran atau kelenjar eksim belum terbentuk dengan sempurna sehingga terjadi penyumbatan,” terang dr. Pipim.

Sumbatan ini lanjutnya bisa juga karena sel kulit mati pada orang dewasa misalnya. Atau adanya kumpulan kuman yang menyebabkan sumbatan pada kelenjar tersebut. Sehingga harusnya keringatnya keluar dia balik kedalam menimbulkan masalah yang sering kita lihat dalam bentuk bitnil-bintil berisi cairan. Ini terjadi karena adanya sumbatan.

Lanjutnya, jika gatal karena alergi biasanya eksim atau dermatitis. Orangtua harus memahami adanya 4 pilar awal yang salah satunya yakni memiliki riwayat genetic dari orang tua atau kakek nenek yang memiliki sensitivitas kulit yang sama.

“Genetik lain yang turunan misalnya adanya disfungsi dari saluran ketahanan kulitnya. Kulitnya lebih sensitive sehingga mudah sekali hal ini diretable. Sehingga ketika Imunnya turun, demam, tidak sehat, kurang tidur, stress gampang sekali teriritasi dengan faktor lingkungan. Kepanasan sedikit gatal, kedinginan ataupun gatal bentol berwarna hitam,” ujarnya.

Antisipasi memasuki musim panas di iklim tropis adalah ketika diobati tidak bisa hilang sempurna. Tetapi saat mengenai treager akan terkena lagi.

“Untuk itu, perlunya pengetahuan tentang apa saja tipe-tipe biang keringat. Biang biang keringat ada beberapa tipe, pertama jika terjadi pada lapisan teratas kulit 2 hingga 3 hari akan membaik tanpa pengobatan. Ketika gatal lebih dalam, itulah yang perlu pengobatan sehingga pasien perlu ke dokter. Ketika timbul rasa gatal bayi akan menggaruk sehingga menyebabkan infeksi,” paparnya.

Dokter Spesialis Kulit Kelamin dan Estetika ini menuturkan walaupun muncul gatal, cara menjaga supaya tidak kambuh lagi di ikĺlim tropis gunakan pakaian dengan berbahan katun. Sehingga tidak menggangu sirkulasi udara, menjaga suhu ruangan, mengkonsumsi air putih agar kulit kita tidak dehidrasi. Menggunakan sabun yang gentle yang PHnya rendah seperti Doodle Baby Gentle Wash. Jika timbulnya karena panas gunakan lotion seperti Baby Lotion milik Doodle yang mengandung zinc offside atau kalamin yang sifatnya mendinginkan kulit. Polusi dan cuaca tidak bisa diatur sebaiknya  menjaga supaya tidak terjadi lagi.

“Bagaimana cara menangani bayi dan balita saat musim panas? Hampir sama cara menanganinya untuk perawatan bayi dan balita memiliki riwayat genetic dari orang tua. Yakni memiliki sensitivitas kulit yang sama. Sebaiknya memang ketika sudah ada sejak bayi bahkan sampai dewasa memerlukan perawatan khusus. Seperti untuk perawatan kulit kering menggunakan sabun yang PH rendah.  Untuk menyeimbangkan serta menggunakan pelembab. Untuk menjaga kulit supaya terdehidrasi dengan baik. Apalagi bayi atau anak yang punya riwayat orang tua lebih konsen,” katanya lagi.

Dokter pipim menerangkan ada beberapa level biang keringat. Jika biang keringat level 1 supervisial sebatas lapisan kulit teratas. Cukup jangan mendobeli baju memberikan udara dingin serta menggunakan kandungan berisi kalamin dan zinc offside. Ketika sudah pada fase miliaria rubra pada fase ini akan mulai ada kemerahan, rasa gatal. Jika sudah banyak dan mengganggu dengan pemberian krim yang mendinginkann. Lebih baik melakukan konsultasi dokter supaya bayi tidak menggaruk yang akan menyebabkan infeksi.

“Pertahanan kulit yang paling utama supaya tidak terjadi iritasi. Untuk itu perawatannya memperhatikan supaya skin barriernya bagus dengan menggunakan sabun yang gentle, pelembab. Jangan sering berendam air panas, minum air putih yang cukup jangan sampai kulit yang memiliki genetic yang kering tambah dehidrasi. Kalau dehidrasi sebabnya adalah kurang minum dan terlalu sering berada dalam ruangan dengan Air Conditioner (AC) terlalu lama. Perawatan dari luar sangat perlu kita perhatikan karena genetic yang kering tidak bisa kita sembuhkan,” ungkapnya.

Menutup wawancara, dr. Pipim berpesan bahwa basic skincare sangat penting yakni perawatan mulai dari body wash dan pelembab.

“Jika bayi memiliki riwayat genetic seperti asma, bersin pagi hari, atau sensisivitas kulit sebaiknya lebih telaten. Untuk membiasakan bayi atau anak menggunakan sabun dengan PH rendah, biasakan penggunaan pelembab. Saat skin barriernya sehat tinggal merubuhkan iritasi tidak separah saat awal terkena,” pungkasnya.

No More Posts Available.

No more pages to load.