Kembali Susur Kampung Beri Pengobatan Gratis, PMI Solo Sasar 13 Warga

oleh
oleh
dompet kemanusiaan PMI Solo
Dompet Kemanusiaan PMI Solo kembali adakan susur kampung pengobatan gratis pada warga, Jumat (17/12) | Foto : dok Humas PMI Solo

SOLO, Metta NEWS – Palang Merah Indonesia atau PMI Solo kembali melakukan kegiatan susur kampung dengan mengadakan pengobatan gratis door to door ke rumah-rumah warga. Kegiatan rutin ini menggandeng dokter muda Fakultas Kedokteran UNS dengan titik kumpul di RW 37 kelurahan Mojosongo, Jumat (17/12). 

Salah satu perwakilan dokter muda PMI UNS, Janitra Lomonov H menjelaskan kegiatan pengobatan gratis ini menyasar langsung ke rumah-rumah warga, mendekati langsung pasien – pasien yang mungkin terbatas secara akses maupun fasilitas kesehatan. 

“Di sini kami melakukan konsultasi gratis, cek tensi, cek kesehatan. Sekaligus juga memberikan edukasi dan informasi yang dibutuhkan oleh pasien untuk menjaga kesehatannya agar lebih baik dari sekarang,” tutur Janitra. 

Pengobatan gratis ini merupakan program rutin yang diadakan oleh Dompet Kemanusiaan PMI Solo. 

“Dengan mengunjungi warga secara langsung, PMI tetap menjalankan misi kemanusiaan yaitu untuk meningkatkan kesehatan masyarakat khususnya di sekitar Solo. Juga untuk meningkatkan quality of life dari segi kesehatan,” ungkap Janitra. 

Meskipun masih dalam suasana pandemi, lanjut Janitra susur kampung pengobatan gratis PMI Solo berjalan dengan lancar. 

“Alhamdulillah warga yang kami kunjungi rata-rata dalam kondisi sehat. Dan yang sakit sudah langsung memeriksakan diri melalui fasilitas kesehatan terdekat. Kami melanjutkan dengan screening, memberikan fasilitas maupun konsultasi gratis dan pengobatan bagi yang belum bisa mengunjungi fasilitas kesehatan,” jelasnya. 

Janitra menyebut warga juga antusias terutama bertanya seputar masalah kesehatan. 

“Dalam keadaan pandemi seperti ini tentu ada resiko yang harus kami lewati. Namun kami yakin dengan tingginya angka vaksin di Indonesia dan juga protokol kesehatan yang kami terapkan baik bagi tenaga kesehatan maupun warga,  inshaAllah resiko itu dapat diminimalisir,” pungkas Janitra.