JAKARTA, MettaNEWS – Kapal perang TNI Angkatan Laut, KRI Parang-647 menarik sebuah kapal bermuatan 100 orang lebih pengungsi etnis Rohingnya –sebagian besar perempuan dan anak-anak — yang ditemui tengah berlayar di perairan Aceh, Kamis (30/12/2021). Penarikan kapal itu dalam rangka memberikan bantuan kemanusiaan.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono dalam siaran pers mengatakan, penarikan dimulai Kamis pagi pukul 06.00 WIB pagi. Lokasi penemuan kapal pengungsi ada di 53 NM di kawasan Bireuen.
“Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono telah memerintahkan unsur dan prajuritnya melaksanakan penarikan setelah ada keputusan dari pemerintah atas dasar kemanusiaan,” tulis siaran pers tersebut.
Penarikan kapal menuju Pelabuhan Kruengkeukuh Kota Lhokseumawe, diperkirakan akan tiba menjelang tengah malam. Lokasi Pelabuhan ini dipilih untuk mengingat perlunya sarana labuh, sterilisasi lokasi untuk pemeriksaan kesehatan.
setelah kondisi cukup terang dan aman untuk proses pengikatan dan penarikan kapal di tengah ombak laut lepas. “Estimasi akan tiba di Pelabuhan Kruengkeukuh Lhokseumawe sekitar pukul 18.30 WIB”, tuturnya.
Keputusan pemerintah untuk membantu para pengungsi Rohingnya, diambil Rabu malam. Deputi Bidang Koordinasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Inspektur Jenderal Armed Wijaya selaku Satgas Penanganan Pengungsi dari Luar Negeri (PPLN) di Jakarta, menyebut langkah ini diambil atas dasar kemanusiaan.
“Keputusan ini kita buat mempertimbangkan kondisi darurat yang dialami pengungsi di atas kapal tersebut. Terlebih, sebagian besar dari mereka adalah perempuan dan anak-anak,” ujarnya.