SOLO, MettaNEWS – PT Jasa Marga (Persero) didirikan pada tanggal 1 Maret 1978 oleh pemerintah Indonesia. Kegiatan usaha Jasa Marga merencanakan, membangun, mengoperasikan, dan memelihara jalan tol beserta fasilitasnya. Proyek pertama perseroan adalah Jalan Tol Jogorawi (Jakarta-Bogor-Ciawi). Perseroan telah melibatkan pihak swasta untuk membangun jalan tol lainnya di Indonesia, seperti Jakarta-Cikampek, Semarang, Surabaya-Gempol, dan Belawan-Medan-Tj Morawa (di Sumatera).
Pembangunan jalan layang tol memang menjadi andalan untuk mengurai kemacetan walaupun bersifat sementara. Sebagai bangsa yang terdiri dari ribuan pulau menjadi acuan pemerintah Indonesia dengan menyatukan pulau tersebut diantaranya dengan Pembangunan jalan tol antar pulau. Seperti Jalan Tol Bali Mandara sepanjang 12,7 Km dibangun di Pulau Bali dan beroperasi sejak tahun 2013 lalu. Jalan tol ini terbukti berhasil mengurangi kepadatan lalu lintas yang selama ini terpusat di Bali Selatan yang menghubungkan segitiga emas antara Ngurah Rai, Benoa, dan Nusa Dua.
Dari tahun ke tahun perjalanan Pembangunan jalan tol amat penting sebagai pendekat jarak dengan penggunaan berbayar menjadi bebas hambatan dan menjadi tolak ukur pengurai kemecetan. Walaupun pada saat musim arus mudik dan arus balik Idul Fitri jalan tol yang dikelola oleh Jasa Marga tersebut belum mendekati lancar karena pada musim tersebut ada jutaan kendaraan roda empat dan lebih meninggalkan Kota Jakarta menuju ke daerah. Alhasil infrastruktur berupa jalan bebas hambatan kewalahan menampung jutaan mobil yang mendominasi perjalanan di atas tol tersebut. Dengan demikian evaluasi menjadi agenda rutin untuk meningkatkan pelayanan kepada pengguna yang terus mengalami peningkatan yang signifikan.



