JAKARTA, MettaNEWS – Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman berbincang di Podcast Deddy Corbuzier. Dudung bercerita awal mula dijuluki jenderal baliho hingga mengungkap detik-detik menurunkan baliho Habib Rizieq.
Dudung menjelaskan jika baliho Habib Rizieq yang marak selepas kepulangannya ke Indoensia itu dinilai meresahkan. Selain itu ada banyak pelanggaran yang dilakukan. “Saya bekerja sesuai prosedur untuk menurunkan baliho yang mersahkan itu. Yakni terlebih dahulu berkoordinasi dengan Satpol PP DKI dan Polda Metro Jaya,” ujar Dudung Abdurachman saat berbicara di Podcast Deddy Corbuzier yang dilihat Rabu (1/12/2021).
Dudung menjelaskan jika selain mengadung pesan yang meresahkan, ada banyak pelanggaran di pemasangan ratusan baliho itu. Yakni pelanggaran administrasi.
“Baliho kan ada pajaknya, tempat dan waktu pemasangan sudah ditentukan. Secara administrasi saja sudah salah. Yang lebih salah seruan-seruan tak benar di baliho itu,” jelasnya. Dalam penertiban itu, Dudung mengaku mendapatkan 338 baliho. Usai pencopotan itu, jenderal Dudung Abdurachman menjelaskan kantor Satpol PP didatangi massa yang menyuruh memasang lagi baliho itu. Saat itu Dudung mengaku tak bisa tinggal diam.
“Kantor Satpol PP disuruh masang lagi. Pukul 12 malam didatangi massa. Satpol PP ketakutan didatangi massa bawa parang, tentu kita tak bisa diam saja,” tambah Dudung.
Pihaknya pun kemudian memerintahkan anggota untuk membantu pengamanan pencopotan Baliho Rizieq Shihab.
“Negara harus hadir, kalau dibiarkan bahaya,” tambahnya. Lebih jauh Dudung Abdurachman menjelaskan jika aksi mencopot baliho semata demi menegakkan aturan dan menghindari keresahan.*