Gibran Pimpin Upacara Hari Santri Pakai Sarung 

oleh
oleh
Hari Santri 2021
Foto : dok Humas Pemkot Solo

SOLO, Metta NEWS – Pimpin upacara peringatan Hari Santri Tahun 2021 di halaman Balai Kota Surakarta, Jumat (22/10) Wali Kota Gibran Rakabuming beserta peserta upacara lainnya memakai baju koko warna putih, sarung dan peci layaknya anak pesantren. Gibran menjelaskan pakaian yang ia kenakan memang merupakan dress code upacara Hari Santri. 

“Ya biasanya juga menyesuaikan, dulu juga pernah pakai beskap. Sesuai acaranya saja,” tutur Gibran. 

Upacara Hari Santri 2021 diikuti oleh perwakilan santri dari pondok pesantren yang ada di Kota Solo. 

Dalam sambutannya, Wali Kota Gibran menyampaikan, sejak ditetapkan Hari Santri pada tahun 2015, Pemerintah Kota rutin menyelenggarakan peringatan Hari Santri dengan berbagai tema. 

“Untuk peringatan Hari Santri Tahun 2021 ini mengangkat tema Santri Siaga Jiwa Raga. Maksud tema Santri Siaga Jiwa Raga adalah bentuk pernyataan sikap santri Indonesia agar selalu siap siaga menyerahkan jiwa dan raga untuk membela tanah air, mempertahankan persatuan Indonesia, dan mewujudkan perdamaian dunia,”  

Gibran mengungkapkan, tema Santri Siaga Jiwa Raga menjadi sangat penting dan relevan di era pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, dimana kaum santri tidak boleh lengah dalam menjaga protokol kesehatan. Hal ini juga perlu diperhatikan oleh masyarakat pada umumnya agar tetap menyiagakan jiwa serta raganya demi kepentingan bangsa Indonesia, terutama dalam rangka bersama-sama untuk bangkit dari dampak pandemi Covid-19.

“Kita patut mengapresiasi pengalaman beberapa pesantren yang berhasil  melakukan  upaya pencegahan,  pengendalian,  dan penanganan atas dampak pandemi Covid-19. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa pesantren juga memiliki  kemampuan untuk menghadapi pandemi Covid-19 di tengah berbagai keterbatasan fasilitas yang dimilikinya,” tutur Gibran. 

Gibran menjelaskan modal utamanya adalah tradisi kedisiplinan dan sikap kehati-hatian yang selama ini diajarkan oleh para pimpinan pesantren kepada santri-santrinya. Tidak lupa pula bahwa keteladanan mereka berkontribusi untuk mendorong para santri bersedia mengikuti kegiatan vaksinasi yang sedang diprogramkan oleh pemerintah.

“Semoga dengan melaksanakan vaksinasi, menjadi salah satu bentuk ikhtiar kita semua untuk melanjutkan perjuangan para pendahulu khususnya dari kalangan ulama, kiai, santri yang telah rela berkorban demi bangsa dan negara. Karena yang dibutuhkan saat ini untuk bangkit dari pandemi Covid-19 adalah kerjasama, dukungan serta doa yang baik dari berbagai pihak,” tandas Gibran.