SOLO, Metta NEWS – Meminimalkan mis informasi tentang ketersediaan stok darah di Solo, PMI Solo menggandeng PT Sharp Indonesia akan memasang LED TV yang menayangkan jumlah stok darah di PMI Solo secara real time atau up to date.
Menyadari pentingnya kebutuhan sarana layar digital, Sharp Indonesia cabang Yogyakarta berkolaborasi dengan toko Candi Elektronik Solo menyerahkan bantuan berupa produk LED TV kepada Palang Merah Indonesia untuk ditempatkan di beberapa rumah sakit di wilayah Solo dan sekitarnya.
Hadir dalam penyerahan yang berlangsung di kantor PMI Solo, Kamis (23/9), National Sales & Marketing Senior General Manager PT Sharp Electronics Indonesia Andry Adi Utomo, Anton Fatoni selaku Sr. Branch Manager Sharp Indonesia Cabang Yogyakarta, CEO Candi Elektronik Solo Ardian Ayat Santiko. Donasi diterima langsung oleh CEO PMI Kota Surakarta, Sumartono Hadinoto pada acara serah terima secara simbolik diselenggarakan di Kantor PMI Solo (23/9).
“Ini merupakan kontribusi kami untuk kota Solo dan sekitarnya. Melalui bantuan ini kami berharap dapat mendukung PMI dalam menerapkan informasi berbasis digital guna mensosialisasikan program-programnya di setiap rumah sakit di Solo sehingga dapat membantu menyelamatkan lebih banyak jiwa lagi”, terang Andry Utomo.
CEO Toko Candi Elektronik Ardian Ayat Santiko selaku partner dalam program donasi ini mengemukakan harapannya akan kolaborasi yang dilakukan secara bersama-sama ini.
“Hubungan baik kami dengan Sharp telah menuntun kita untuk berkolaborasi dan membantu pihak-pihak yang membutuhkan. Bukan tidak mungkin kelak kami akan bekerja sama dalam bentuk lainnya di masa yang mendatang, Kami berharap kolaborasi ini akan memberikan dampak positif bagi masyarakat Solo dan sekitarnya,” harap Ardian.
Pada penyerahan donasi tersebut, Sumartono memaparkan program dan kinerja PMI Solo yang selama ini sering disampaikan oleh Ketua Umum PMI Indonesia Jusuf Kalla sebagai PMI terbaik.
“Memang kami satu-satunya PMI di Indonesia yang tidak menggunakan dana APBD karena bisa mandiri. Karena semua pengurus PMI di Solo ini semua berkomitmen bahwa PMI adalah ladang amal kita. Ketua kami selalu menyampaikan untuk selalu berlomba-lomba berbuat kebaikan di mana semua surplus nya kami kembalikan ke masyarakat,” tutur Sumartono.
Dengan pemasangan LED TV yang memuat stok darah secara up to date, Sumartono berharap bisa bermanfaat bagi masyarakat khususnya keluarga pasien.
“Stok darah ini ingin kami tampilkan di RS karena pertimbangannya kadang-kadang masih ada orang yang WA atau SMS bahwa stok darah PMI kosong. Ini sebetulnya hanya karena kekurangan informasi dan ketidaktahuan dari keluarga pasien maupun perawat yang ada di RS, atau jawaban dari salah satu staf PMI, karena belum tentu semua staf juga mengetahui soal teknis darah,” papar Sumartono.
Sumartono mengungkapkan semua pasien yang akan ditransfusi darah akan dilakukan cross matching atau uji serasi meskipun sudah mempunyai golongan darah yang sama.
“Memasukan sesuatu pada tubuh manusia itu harus betul-betul jangan sampai ada efek negatifnya. Kadang ada penolakan atau incompatible, jadi tidak selalu bisa cocok. Kalau sudah begitu biasanya harus seizin dokter yang merawat dengan mempertimbangkan prioritas apakah tetap akan di transfusi atau diganti dengan obat yang lain. Nha hal-hal seperti ini yang membuat kepanikan, perawat stres di kejar oleh keluarga pasien kok tidak segera di transfusi ya jawabnya PMI kosong,” urai Sumartono.
Berdasar dari pengalaman di lapangan tersebut, lewat tayangan stok darah real time ini, lanjut Sumartono diharapkan bisa mengedukasi semua pihak yang mungkin belum paham dengan detail mengenai transfusi dan stok darah.
“Kami menerapkan sistem stok darah di PMI Surakarta minimal tiap harinya harus 1500 kantong. PMI pusat menerapkan stok darah adalah 4×4 yakni 4% dari jumlah penduduk di kota atau kabupaten yang ada PMI nya dan harus bertahan untuk 4 hari,” pungkas Sumartono.