SOLO, MettNEWS – Krisis lingkungan menjadi ancaman serius bila tidak di antisipasi dari sekarang. Bijak menggunakan sumber daya alam menjadi salah satu cara untuk menjaga lingkungan, demi masa depan generasi manusia
Berkomitmen program-program konservasi lingkungan, PT Tirta Investama, salah satu industri air minum dalam kemasan (AMDK) turut mengambil bagian bersama masyarakat menggalakan gerakan menjaga lingkungan.
Dengan memgambil momentum Iftar Ramadan, Bincang Berkah Ramadan di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo., Selasa (26/3/2024).
Bincang Berkah Ramadan menghadirkan narasumber Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Solo KH Abdul Aziz Ahmad, Direktur Masjid Raya Sheikh Zayed Munajat Ph.D, dan Sustainable Development AQUA Klaten, Rama Zakaria.
Rama Zakaria, Sustainable Development AQUA Klaten menjelaskan, dengan pendekatan moral keagamaan, pihaknya ingin mengedukasi masyarakat. Khususnya pengunjung masjid agar menjadi jemaah yang lebih ramah lingkungan.
Berkolaborasi pada program Iftar dan Festival Ramadan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, AQUA menggelar Bincang Berkah Ramadan dengan mengangkat tema Spritual dan Lingkungan: Air sebagai Penghubung, di halaman sisi utara Masjid Sheikh Zayed Solo.
“Kami berbagi cerita atas apa yang sudah kami lakukan dalam melestarikan air. Dan
menyelaraskan diri dengan lingkungan. Dan kami mendapati di sini bahwa upaya-upaya kami tersebut diperkuat dari sisi keagamaan, terima kasih untuk memperkaya pengetahuan ini”, kata Rama Zakaria, Sustainable Development AQUA Klaten.
Selama bulan Ramadan, Masjid Raya Sheikh Zayed Solo menjadi tujuan ribuan masyarakat untuk menjalankan ibadah puasa. Dengan tingginya animo masyarakat pada Masjid Zayed, pesan edukasi lingkungan dari AQUA akan tersampaikan.
“Air dan lingkungan adalah bagian yang saling berkaitan dan menjadi komponen penting bagi pelestarian lingkungan. Isu lingkungan ini menjadi menarik untuk digaungkan di lingkungan masjid khususnya Masjid Raya Sheikh Zayed Solo karena tingkat kunjungan Masjid ini sangat tinggi,” kata Rama Zakaria.
Sementara itu, Direktur Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Munajat, mengungkapkan, Masjid Raya Sheikh Zayed juga menggelar Iftar dan Festival Ramadan. Selain menyediakan 7.000 hingga 10.000 porsi menu buka Puasa dan takjil, Iftar dan
Festival Ramadan juga diisi dengan berbagai macam hiburan keagamaan.
Setiap hari, ribuan jemaah memenuhi masjid pemberian dari Uni Emirat Arab untuk Kota Solo ini. Baik untuk mengikuti salat tarawih berjamaah, salat subuh berjamaah, kuliah subuh, berbagai kegiatan kajian, hingga aktivitas buka puasa bersama.
Tahun 2023, masjid ini dikunjungi hampir 3 juta orang. Saat Ramadan, terutama saat
berbuka Puasa dikunjungi 7.000 – 10.000 orang per harinya. Hal ini menyebabkan
produksi sampah di lingkungan masjid sangat tinggi dan penggunaan air untuk berwudhu, misalnya, juga sangat tinggi.
“Pada momentum ini, kami membuka kesempatan bagi siapapun untuk berkolaborasi meramaikan Iftar dan Festival. Sebagai masjid yang ke depan akan berkembang sebagai pusat edukasi, kami sangat terbuka dengan aktivasi kolaborasi yang bersifat edukasi. Apapun tema edukasinya,” tutur Munajat.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Solo KH Abdul Aziz Ahmad pada Bincang Ramadan mengulas tentang program ecomasjid. Salah satu di antara fokus program lingkungan tersebut adalah tentang air.
“Program ecomasjid tentu sangat berkorelasi dengan komitmen industri salah satunya AQUA untuk mewujudkan lingkungan yang lestari di masjid,” pungkas KH Abdul Aziz.