Disebut Playing Victim, Gibran : Saya kan Diam Terus

oleh
oleh
Gibran rakabuming
Gibran Rakabuming enggan tanggapi perihal Kaesang gabung PSI | MettaNEWS / Puspita

SOLO, MettaNEWS – Wali Kota Solo Gibran Rakabuming mendapat komentar sedang melakukan playing victim. Playing victim ini berkaitan dengan proses pemilihan Presiden tahun 2024 nanti.

Gibran menyampaikan selama ini ia memilih diam. Meski mendapat banyak serangan terkait pencalonanya sebagai bakal calon wakil presiden sarat masalah.

Terakhir soal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang syarat calon presiden dan wakil presiden. Banyak yang menilai keputusan MK ini kontroversial.

Yang paling baru adalah pernyataan Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI-P Komarudin Watubun. Komarudin mengganggap Gibran pandai menggunakan isu, informasi dan playing victim.

Dengan singkat Gibran merespon pernyataan-pernyataan tersebut.

“Ya saya ngapain,” singkatnya.

Menurut Komarudin, PDI-P enggan memecat atau memberhentikan Gibran dari kader partai Megawati ini.

Padahal, putra sulung Presiden Jokowi ini telah maju sebagai bakal calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto dengan dukungan Koalisi Indonesia Maju (KIM).

“Lha yang diserang kan saya terus. Saya kan diam terus, terus gimana,” kata Gibran di.Balai Kota Solo, Jumat (10/11/2023).

Sementara itu, terkait putusan MKMK yang menyatakan Ketua MK Anwar Usman terbukti melakukan pelanggaran berat terhadap kode etik, Gibran menjawab singkat.

“Kami menghormati keputusan yang ada. Ya sekali lagi kami menghormati,” tegas Gibran.

Keputusan pencopotan jabatan Anwar Usman ini terkait uji materi perkara nomor 90/PUU-XXI/2023 tentang batas usia calon presiden dan calon wakil presiden tidak menghalangi langkah Gibran untuk tetap maju dalam kontestasi Pilpres 2024.

Atas putusan MK tentang batas usia capres-cawapres yang bermasalah, Gibran menyerahkan pada masyarakat untuk menilai.

“Ya itu silahkan warga yang menilai,” kata Gibran.

Sebelumnya, Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI-P Komarudin Watubun mengatakan, PDI-P enggan memecat atau memberhentikan Gibran Rakabuming, sebagai kader partai tersebut.

Komarudin menganggap Wali Kota Solo itu pandai memutarbalikkan fakta. Bahkan seolah-olah menjadi korban, bila PDI-P mengambil langkah mengeluarkan Gibran dari partai banteng tersebut.

“Ini manusia (Gibran) pandai menggunakan isu, informasi, playing victim. Jadi lagi cari celah supaya pokoknya hal yang benar bisa diputar menjadi masalah. Kita tidak mau terjebak dalam cara-cara begitu,” kata Komarudin, Kamis (9/11/2023).