Dirjen Bimas Islam Resmikan SMA Sains Daarul Qur’an Karanganyar, Dorong Santri Jadi Generasi Emas 2045

oleh
oleh

SOLO, MettaNEWS – Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Dirjen Bimas Islam) Kementerian Agama (Kemenag), Prof. Dr. Abu Rokhmad, meresmikan Gedung SMA Sains Daarul Qur’an Karanganyar, Jawa Tengah, Kamis (25/9/2025). Peresmian ini menjadi tonggak baru bagi Yayasan Daarul Qur’an Surakarta (DQS) yang kini genap berusia 17 tahun.

Dalam sambutannya, Abu Rokhmad mengapresiasi semangat para santri Daarul Qur’an yang dinilainya memiliki potensi besar untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.

“Indonesia akan menjadi Indonesia Emas itu nyatanya ada potensinya. Betul-betul berpotensi, sehingga jangan diubah menjadi Indonesia cemas,” ujarnya.

Ia menegaskan, santri tidak hanya harus kuat dalam hafalan Al-Qur’an, tetapi juga harus menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

“Di lisannya ada Al-Qur’an. Kita jadi saksi bahwa di generasi kita ini, lewat para ustaz, kiai, alim, kita betul-betul akan mewujudkan Indonesia Emas 2045. Oleh karena itu, kita harus bersama-sama mencapai tujuan itu,” lanjutnya.

Abu Rokhmad juga menekankan pentingnya menciptakan kerukunan dalam meraih cita-cita tersebut.

“Cita-cita tidak mungkin bisa terealisasi jika tidak tercipta kerukunan antarmanusia. Harapan saya yayasan ini makin berkembang, makin maju, dan membawa berkah,” katanya.

Ketua Yayasan DQS, Adib Ajiputra, menyampaikan bahwa pembangunan gedung SMA Sains Daarul Qur’an merupakan wakaf dari Mayor (Purn) Mursito, mantan anggota Brawijaya. Menurutnya, gedung baru ini menjadi berkah tersendiri karena sekolah langsung meraih akreditasi A.

“Alhamdulillah SMA-nya mendapatkan akreditasi A, dan hari ini diresmikan langsung oleh Pak Dirjen. Kami berharap sinergi antara pendidikan dengan Kementerian Agama terus berlanjut agar mendapat dukungan penuh,” kata Adib.

Adib menambahkan, DQS memiliki program unggulan internasional yang menyiapkan santri agar dapat melanjutkan kuliah ke luar negeri dengan jalur beasiswa.

“Kami menyiapkan dari sejak dini, terutama penguasaan bahasa Inggris dan ilmu dasar lainnya. Tahun ini alhamdulillah ada lima lulusan yang diterima di perguruan tinggi negeri lewat jalur prestasi,” jelasnya.

Lebih jauh, ia menuturkan santri DQS datang dari berbagai penjuru Nusantara, mulai dari Papua hingga Aceh. Yayasan juga telah mendirikan pesantren mahasantri yang mampu melahirkan hafiz-hafiz Al-Qur’an hanya dalam waktu satu tahun.

“Ke depan, kami juga akan mengembangkan hingga perguruan tinggi,” tambahnya.

Peresmian ini diharapkan semakin menguatkan langkah DQS dalam mencetak generasi santri yang tidak hanya berakhlak Qur’ani, tetapi juga siap bersaing di tingkat global.