Dies Natalis ke-44, UTP Surakarta Gelar Malam Tirakatan, Agenda Wajib Mengenang Pendiri Kampus

oleh
oleh
Malam tirakatan UTP memperingati dies natalis ke-44 | dok Humas UTP

SOLO, MettaNEWS – Merayakan Dies Natalis ke-44, Universitas Tunas Pembangunan (UTP) Surakarta menggelar malam tirakatan yang diikuti segenap sivitas akademika kampus setempat. Acara diisi dengan talkshow yang mengambil tema Pendidikan, Perempuan, dan Seluk Beluk UTP, agenda wajib ini berlangsung pada Selasa (16/7/2024).

Malam tirakatan dilaksanakan di Kampus 1 UTP Jl. Balekambang Lor No. 1 Manahan, Surakarta Meskipun sederhana, malam tirakatan berlangsung khidmat.

Tidak hanya talkshow saja tetapi juga ada pemotongan tumpeng dan penyerahan tali asih kepada civitas akademika UTP yang telah purna tugas. Para tamu undangan juga dimanjakan dengan acara hiburan, yaitu perform dari UKM musik dan kesenian traditional karawitan.

Dalam acara tirakatan ini dihadiri oleh Para Wakil Rektor 1,2 dan 3, Ketua Dewan Pembina YPTTP yang sekaligus akan mengisi acara pada malam tirakatan, Drs. Emon Prasetyo beserta jajarannya, serta seluruh civitas akademika seperti dosen, tenaga pendidikan, dan mahasiswa dari BEM dan perwakilan ormawa.

Ketua Dies Natalis UTP, Soelistijono mengatakan Prof. Winarti selaku rektor dan Ketua YPTTP Leny Pramesti berhalangan hadir pada malam tirakatan.  Soelistijono menjelaskan, Rektor UTP, Prof. Winarti menitipkan pesan bahwa malam tirakatan menjadi agenda wajib kampus UTP saat memperingati Dies Natalis.

“Tirakatan menjadi malam bersejarah, dimana UTP didirikan oleh para pejuang tentara pelajar dengan semangat Tri Ciri, patriotisme kepeloporan dan kemandirian. Prof. Winarti juga berpesan 44 tahun bukanlah waktu yang pendek, sehingga pelajaran dari perjalanan institusi ini harus terus menjadi inspirasi untuk terus melaju kedepan,” kata Soelistijono.

Menurut Soelistijono dengan banyaknya tantangan dan tuntutan perubahan yang semakin maju mendorong UTP untuk terus berinovasi dan berkolaborasi.

“Kita semua memiliki harapan, UTP harus menjadi lembaga yang terus dipercaya oleh publik dengan cara mendidik dengan ketulusan untuk melahirkan tunas muda pembangun bangsa yang unggul,” ujarnya.

Ketua Dewan Pembina YPTTP, Emon Prasetyo sebagai salah satu keluarga dari pendiri UTP, mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh civitas akademika, para alumni, mitra kerja, serta semua pihak yang telah bersama-sama membangun dan mengembangkan UTP hingga di usia sekarang.

“Perjalanan yang penuh dengan tantangan, namun juga dipenuhi dengan pencapaian yang membanggakan. Kita telah berhasil mencetak lulusan-lulusan unggul yang berkontribusi di berbagai bidang, baik di tingkat nasional maupun internasional. Selain itu, berbagai inovasi dari penelitian maupun pengabdian dari kampus kita telah memberikan dampak positif bagi masyarakat luas”, terang Emon.

Pada malam tirakatan ini, Emon Prasetyo menyampaikan materi tentang paparan Sejarah UTP. Meskipun bukan yang pertama kali, tetapi paparan Sejarah ini penting mengingat saat ini banyak dosen dan tendik muda yang masuk dalam jajaran squad UTP.

“Sejarah itu penting, dengan memaparkan sejarah kita bisa memberikan keteladanan, menjadi sumber inspirasi dan memberikan pengalaman hidup dan semangat untuk civitas akademika muda UTP untuk terus bersama-sama memajukan kampus UTP agar kedepannya bisa unggul dan terus mencetak generasi Juara”, imbuhnya.

Wakil Rektor 3 UTP Solo Dr Nuruddin Priya Budi menerangkan lewat malam tirakatan menjadi refleksi.

“Apakah yang kita jalankan sudah sesuai tujuan dan visi misi para pendiri Universitas Tunas Pembangunan,” kata Nuruddin.

Berbagai acara digelar dalam kegiatan dies natalis ke 44 UTP Solo, selain malam tirakatan dan ziarah ke makam para pendiri dan pejabat UTP yang sudah meninggal dunia.

Juga sayembara Desain Logo Dies UTP Ke 44, UTP Goes To School, UTP Green School, Futsal Rector Cup, UTP Engineering Week, International Conference, serta senam dan Jalan Sehat.