SOLO, MettaNEWS – Deputi Gubernur Bank Indonesia, Doni Primanto Joewono melantik Dwiyanto Cahyo Sumirat sebagai Kepala Perwakilan Bank Indonesia Solo, Jumat (1/3/2024).
Dwiyanto atau Anto sebelumnya menduduki jabatan Kepala Perwakilan BI Sulawesi Tengah, Palu menggantikan Nugroho Joko Prastowo. Yang mendapat promosi menjadi Kepala Grup Sektor Keuangan di Departemen Kebijakan Makropudensial.
Prosesi upacara pengukuhan Kepala Perwakilan BI Solo dilaksanakan di Kantor BI setempat Jalan Jenderal Sudirman Solo, Jawa Tengah, Jumat (1/3/2024).
Hadir dalam pengukuhan Wali Kota Solo Gibran Rakabumung Raka, Wakil Wali Kota Teguh Prakosa besert jajaran Forkopimda Solo.
Dalam sambutan pelantikan Doni mengatakan, ekonomi Indonesia masih cukup baik. Padahal situasi ekonomi global sedang tidak baik-baik saja.
“Kita patut bersyukur karena kondisi ekonomi di global itu tidak baik-baik saja. Bahkan Tiongkok juga sebagai inti dari ekonomi kita karena dia ekspornya kebanyak ke sana ekonominya sedang melemah. Dengan situasi seperti ini ekonomi Indonesia masih cukup baik,” kata Doni di Kantor BI Solo.
Doni juga memberikan apresiasi untuk Kota Solo. Karena pertumbuhan ekonominya lebih tinggi dari nasional. Banyaknya kegiatan atau event menjadi salah satu faktor pendorong ekonomi di Solo.
“Saya memberikan apresiasi kepada Solo karena nilai pertumbuhan ekonomi di 2023 itu 5,57 persen, Soloraya 5,41 persen. Artinya, ini lebih tinggi dari angka nasional. Selamat untuk capaian ini dan di dunia itu tidak ada yang mencapai 5 persen kecuali New York. Dan tentunya itu hal yang positif bagi kita. Dan tentunya salah satu pendorong peningkatan adalah konsumsi,,” kata Doni.
Menurut Doni inflasi Solo juga mengalami penurunan. Dari 7 persen menjadi 3 persen. Meski turun, Doni mengatakan angka 3 persen masih dianggap tinggi.
Pihaknya berpesan kepada Kepala Perwakilan BI Solo yang baru untuk bersinergi dengan stakeholder di Solo untuk menjaga inflasi.
Kemudian pengembangan ekonomi di Solo terutama UMKM. Fokus hilirisasi pangan di Soloraya, mendorong akselerasi digitalisasi sistem pembayaran.
“Tim percepatan dan perluasan digital daerah di Solo juga menjadi yang terbaik. Artinya Kota Solo ini bergerak dengan cepat dan dinamis. Terkahir pastikan pengelolaan uang rupiah yang ada di Solo itu uangnya cukup, pecahannya bagus, kualitasnya bagus,” pungkas Doni.