SOLO, MettaNEWS – Pengunjung Taman Balekambang Solo dikejutkan dengan kehadiran tiga talent film Ambyar Mak Byar yakni GKR Timoer Rumbai, Annisa Hertami dan Dyah Novia, Minggu (29/12/2024).
Ketiga talent ini sukses menghibur pengunjung lewat aksi ngoplo bareng di Panggung Ambyaran depan gedung besar Taman Balekambang.
Acara ini disambut hangat oleh masyarakat Solo yang antusias
berjoget dan bernyanyi bersama para pemain film. Acara ini terwujud atas kolaborasi yang baik antara BION Studios, Universal Mediatainment, dan Pemerintah Kota Surakarta yang
bersama-sama ingin memastikan bahwa budaya lokal, khususnya campursari, bisa terus hidup
dan dinikmati oleh khalayak luas.
“Film ini mengambil setting Kota Solo, menampilkan berbagai sudut kota sehingga dapat mempromosikan Kota Solo pada khalayak,” ujar Gembong Hadi Wibowo, Kepala Bidang Destinasi dan Pemasaran Disbudpar Kota Solo.
Melalui media film ini diharapkan dapat lebih mengenalkan kepada masyarakat tentang budaya wong Solo yang meliputi aktivitas sehari-hari. Baik kuliner, adat, seni budaya, termasuk musiknya.
“Masyarakat di sini dekat dengan musik campursari. Dengan mengenal budaya Kota Solo diharapkan mampu memotivasi kita untuk melestarikannya,” katanya.
Setelah lebih dulu menyapa penonton di Cirebon dan Semarang, Ambyar Mak Byar akhirnya pulang kampung ke kota asalnya, Solo. Tempat di mana film ini mengambil latar cerita.
Acara spesial ini menjadi bentuk penghormatan terhadap budaya campursari yang erat dengan akar musik
tradisional Solo. Ajeng Parameswari, mewakili BION Studios, menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan luar biasa dari Pemerintah Kota Solo dan
Keraton Solo.
“Kehangatan yang kami rasakan di Solo sungguh luar biasa. Solo bukan hanya latar cerita Ambyar Mak Byar. Tapi juga akar dari budaya yang ingin kami perkenalkan ke seluruh Indonesia.
Dukungan dari Pemkot Solo dan Keraton menjadi semangat besar bagi kami untuk terus menyebarluaskan karya ini,” ujar Ajeng.
Ajeng Parameswari mengatakan pihaknya ingin membawa film ini kembali ke akarnya, ke
kota-kota tempat budaya ini lahir dan berkembang. Harapannya dari sini, BION Studios bisa menyebarluaskan keindahan budaya campursari ke seluruh Indonesia, dan menjadikannya
bagian dari kebanggaan bersama.
GKR Timoer, yang merupakan bagian dari keluarga Keraton Solo, turut membagikan pandangannya.
“Film ini adalah bagian dari budaya kita yang harus dijaga. Melihat campursari dihidupkan kembali melalui layar lebar membuat saya ikut bangga atas terselenggaranya proyek ini,” terang GKR Timoer.
Acara juga dimeriahkan oleh penampilan Dyah Novia yang membawakan dua lagu campursari
populer, Ojo Nangis dan Full Senyum. Dengan iringan Bakar Musik yang merupakan musisi lokal campursari pop Jawa.
Suasana pagi itu berubah menjadi ajang nostalgia sekaligus kebanggaan
warga Solo. Keseruan Panggung Ambyaran semakin lengkap dengan bagi-bagi merchandise yang
dilakukan saat acara berlangsung.
Setelah acara ini, antusiasme masyarakat Solo terus berlanjut dengan digelarnya Special Screening Film Ambyar Mak Byar pada 30 Desember 2024 di Solo Paragon XXI yang
mendapatkan animo tinggi, hingga tiketnya terjual habis.
Selain itu, tiket untuk roadshow
berikutnya di Jawa Timur yang mencakup Malang, Surabaya, dan Kediri, telah tersedia sejak 28 Desember 2024.
Selain yang sudah disebutkan, akan ada nonton bareng lainnya yang rencananya akan digelar di 10 kota, di berbagai lokasi di Indonesia.
Ke-10 kota dan lokasinya yaitu di Makassar (Nipah XXI), Lampung (Mal Kartini XXI), Balikpapan (Studio XXI), dan Gresik (Gressmall XXI), yang tiketnya dapat dibeli melalui Mtix dan TIX ID.
Sementara itu untuk penonton di Madiun (CGV Plaza Lawu Madiun), Samarinda (CGV Plaza Mulia), Jogja (Cinepolis Lippo Plaza Jogja), Jember (Cinepolis Lippo Plaza Jember), dapat
membeli tiket melalui CGV, Cinepolis, TIX ID atau pembelian langsung di bioskop.
Sedangkan di Kediri (Golden Theater Kediri), dan Purwokerto (Rajawali Cinema) dapat membeli tiket di
Bookmyshow dan Goldentalipodo.com. Semuanya akan diselenggarakan pada 4 Januari 2025 mendatang.