Begini Cara Antisipasi Kebakaran di Pusat Perbelanjaan di Kota Solo

oleh
kebakaran
Pelatihan penanganan korban saat simulasi kebakaran di lantai 5 Solo Grand Mall, Selasa (25/7/2023) | MettaNEWS / Adinda Wardani

SOLO, MettaNEWS – Dinas Pemadam Kebakaran Kota Solo bekerjasama dengan PMI menggelar simulasi penanggulangan bencana kebakaran di salah satu pusat perbelanjaan di Solo, Selasa (25/7/2023). Simulasi ini dilakukan guna memberikan panduan dan pemahaman kepada pegawai, tenant dan pengunjung bila terjadi kebakaran.

Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Dinas Pemadam Kebakaran Kota Solo, Henry Setyantoko mengatakan kegiatan simulasi ini sesuai dengan visi misi Wali Kota Solo untuk menciptakan keamanan dan ketentraman masyarakat.

“Di Perda Nomor 8 tahun 2019 tentang pencegahan dan penanggulangan kebakaran itu di Pasal 36 disebutkan Pemerintah Daerah dan setiap Badan Usaha yang ada di daerah bertanggung jawab menyelenggarakan kesiapsiagaan penanggulangan bencana. Artinya tiap semua pemilik gedung di Solo yang ada tingkat kerawanan kebakaran itu setidak-tidaknya harus melakukan kegiatan simulasi kesiapsagaan menghadapi bencana,” papar Henry.

Langkah antisipasi dan deteksi dini gangguan keamanan dan tata tertib, serta penanggulangan bencana di lingkungan pusat perbelanjaan ini diawali dengan pembekalan materi tentang unsur api, proses terjadinya api dan klasifikasi api. Pada kegiatan ini juga disampaikan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan perawatan Alat Pemadam Api Ringan (APAR).

“Setiap tahun setiap gedung bertingkat di Kota Solo selalu kami periksa secara rutin, penggunaan APAR itu diatur juga tentang sistem proteksi alat kebakaran. Kita periksa setiap tahun baik kehandalanannya, kelengkapannya, dan itu kita tuangkan dalam berita acara pemeriksaaan,” jelasnya.

Petugas telah lebih dulu melakukan pengecekan dan uji kelayakan seluruh APAR sebelum simulasi dilakukan. Setelahnya petugas pemadam kebakaran bersama pegawai pusat perbelanjaan mulai memadamkan api di lantai 5 setinggi 6 meter kali 2,5 meter. Selama beberapa menit saja api berhasil dipadamkan. Simulasi ini sekaligus memebrikan pelatihan penanganan korban kebakaran.

“Di lantai 5 kita melaksanakan simulasi tim tim penanggulangan bencana kita uji coba. Ternyata dengan menggunakan 12 APAR api ukuran 6 meter kali 2,5 meter berhasil dipadamkan dan ternyata APAR-nya juga lengkap. Hidran yang di atas digunakan untuk nyemprot petugasnya juga sigap dan mereka juga bisa memadamkan,” kata Henry.

General Manager Solo Grand Mall (SGM), Bambang Sunarno menyebut pihaknya rutin menggelar simulasi kebakaran selama tiga bulan sekali.

“Kalau latihan rutin kita pasti ada tiga bulan sekali rutin cara memadamkan api, penggunaan APAR, hidran dan alat pemadam kebakaran ringan. Ini memang setahun sekali kita adakan karena memang ini perlu sekali saya melihat dari tahun ini banyak terjadi kebakaran di Indonesia. Makanya kita adakan pelatihan kita ajak semua tim kita ajak evakuasi dengan PMI dan DINAS Pemadam Kebakaran supaya bisa sinergi mengatasi kebakaran,” terangnya.

Di SGM fasilitas pemadam kebakaran modern cukup memadai. Bambang menyebut ada sekitar 500 hidran yang disediakan dan sudah bersertifikat layak operasional (SLF) dari K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja).

“Kebanyakan ada yang diisi per lantai ada 2 sampai 4 kondisinya bagus semua dilakukan pengecekan setiap setahun sekali sama K3 diperiksa. Semua masih berlaku atau belum atau sudah kedaluwarsa, termasuk instalansi listrik, genset, eskalator, lift kita periksa,” terangnya.

“Jadi kalau belum normal belum sesuai standar belum dikeluarkan sertifikat K3. Karena K3 sebagai dasar SLF sertifikat layak operasional, jadi kalau SLF menyangkut keamanan gedung kita tempelkan di luar, di Solo belum banyak yang menggunakan SLF hanya di SGM,” tambahnya.

Lokasi evakuasi di SGM juga dirasa cukup memadai. Ditambah dengan pelatihan tiap tiga bulan sekali, pihaknya yakin akan mampu menghadapi bencana kebakaran.

“Tempat evakuasi jelas memadai kita lari ke titik kumpulnya kita latihan setiap 3 bulan sekali. Kita informasikan mengajak tenant petugas kebersihan sama Koramil. SGM paling aman makanya kita kerjasama dengan pihak luar terkait dengan keamanan gedung ini karena operasionalnya dilihat dari keamanan mulai dari pemakaian publik area, eskalator harus kondisi aman. Kita menyatakan SGM paling aman dan hal yang tidak kita ingin nggak terjadi,” pungkasnya.