SOLO, MettaNEWS – Ratusan pengemudi ojek online yang tergabung sebagai Mitra Gojek di Kota Solo, menggelar unjuk rasa, Senin (22/11/2021) siang. Unjuk rasa itu dilakukan sebagai protes terhadap kebijakan Gojek yang menurunkan tariff minimal layanan GoFood dari Rp 8.000 menjadi Rp 6.400.
Diawali dari lapangan Sriwaru, Sondakan, ratusan awak Gojek berkonvoi menuju kantor Gojek di Jalan Radjiman, Laweyan. Mereka bergerombol membentangkan poster dan menyuarakan keberatan mereka.
Josafat Satrijawibawa, koordinator aksi menyebut, kebijakan Gojek menurunkan tarif layanan merugikan mereka. Selain itu tidak sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 348/2019 khususnya pada Lampiran II point 1c: Tentang Pedoman Perhitungan Biaya Penggunaan Sepeda Motor yang Digunakan untuk Kepentingan Masyarakat yang Dilakukan dengan Aplikasi.
Point tersebut mengatur, besaran jasa biaya Zona I: biaya jasa minimal dengan rentang jasa minimal antara Rp 7.000 sampai dengan Rp 10.000.
“Hasil koordinasi antarmitra Gojek melalui grup seluler, kami sepakat untuk menyuarakan keberatan. Kami menuntut dikembalikannya tarif minimum layanan GoFood Rp 8.000,” ujarnya.
Aksi yang sempat mengganggu arus lalu lintas di Jalan Radjiman itu berlangsung sekitar setengah jam. Untuk mencegah kemacetan yang lebih parah, polisi sempat menutup jalan dari arah barat.
Perwakilan manajemen Gojek sempat memberikan respons dari balik pagar kantor. Kemudian, ada kesepakatan untuk membicarakan masalah itu dengan Pemerintah Kota.
Sempat timbul ketegangan, ketika para pengunjuk rasa nekat berkonvoi ke Balaikota Solo. Di Balaikota, polisi menolak seluruh peserta aksi masuk, dan hanya mengizinkan perwakilan sekitar 11 orang.
Belum diketahui hasil audiensi para awak Gojek dengan pihak Pemerintah Kota Solo. (mg1, mg2, mg3, mg4)