SEMARANG, MettaNEWS – Dalam debat Pilkada Jawa Tengah 2024, calon gubernur nomor urut dua, Ahmad Luthfi, memaparkan rencana digitalisasi desa sebagai solusi untuk meningkatkan tata kelola pemerintahan serta mendukung ekonomi dan literasi digital di Jawa Tengah.
Ketika ditanya oleh Andika Perkasa soal pemanfaatan internet untuk pemerintahan, Luthfi mengungkapkan program “Literasi Desa” melalui platform “Jateng Ngopeni” sebagai upaya untuk merangkul seluruh masyarakat desa dalam akses informasi dan layanan digital yang terintegrasi.
Luthfi menjelaskan bahwa dari 7.810 desa di Jawa Tengah, ada 102 desa yang masih minim akses internet (blackspot).
Ia menekankan bahwa wilayah-wilayah ini akan segera difasilitasi dengan akses internet agar seluruh desa dapat tersambung dalam satu jaringan informasi yang terintegrasi.
Program Literasi Desa, lanjutnya, akan menyediakan semua bahan pokok informasi tentang tata kelola pemerintahan dan kebutuhan masyarakat.
“Semua bahan pokok masuk Literasi Desa, namanya Jateng Ngopeni, dengan harapan bisa diakses pakai HP oleh semua warga,” jelas Luthfi.
Ia menambahkan bahwa platform Jateng Ngopeni ini akan memberikan kemudahan akses bagi masyarakat terkait informasi kebutuhan dasar, bantuan pemerintah, dan informasi ekonomi lokal, seperti potensi unggulan di berbagai daerah.
Luthfi menyebutkan bahwa di Brebes, misalnya, program ini akan mendukung literasi digital seputar produk bawang yang menjadi komoditas utama.
Di Pekalongan, informasi seputar produk batik akan diperkuat, sementara di Pemalang, platform ini akan membantu petani mangga lokal untuk mempromosikan mangga Istana yang terkenal.
Menurutnya, dengan digitalisasi ini, setiap desa dapat memanfaatkan teknologi untuk mempromosikan keunggulan lokalnya.
Selain itu, Luthfi juga menyasar generasi muda, khususnya Generasi Z, agar dapat memanfaatkan internet untuk mengembangkan potensi diri melalui program yang ia sebut “Kartu Zilenial.”
Program ini akan memberikan akses internet gratis dan kesempatan untuk menikmati layanan khusus seperti kopi gratis di setiap kecamatan, cukup dengan menunjukkan Kartu Zilenial tersebut.
“Masing-masing kecamatan ada ngopi gratis cuma pakai kartu,” ungkap Luthfi.
Dengan digitalisasi desa yang menyeluruh, Luthfi berharap dapat menciptakan pemerintahan yang lebih dekat dengan masyarakat.
Program ini, katanya, tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan keterbukaan informasi tetapi juga mendorong warga desa agar lebih aktif dan mandiri dalam memanfaatkan teknologi untuk kemajuan ekonomi lokal.