SOLO, MettaNEWS – Terjadi lagi kasus cacingan yang menimpa bayi lima tahun (balita) di Indonesia. Terbaru, balita berusia 1 tahun 8 bulan bernama Khaira Nur Sabrina di Seluma, Bengkulu juga terjangkit cacingan dan tengah menjalani perawatan intensif.
Tragedi tersebut memicu kepanikan di media sosial, terutama di kalangan Gen Z, yang beramai-ramai mengonsumsi obat cacing sebagai langkah pencegahan. Namun, penggunaan obat cacing tidak boleh sembarangan. Meski efektif membasmi parasit, obat ini tetap memiliki efek samping dan harus dikonsumsi sesuai anjuran medis.
Artikel ini merangkum 5 rekomendasi obat cacing yang aman untuk anak maupun orang dewasa, serta informasi penting mengenai efek yang perlu diwaspadai agar tidak terjebak tren yang justru berisiko bagi kesehatan;
1. Combantrin
Combantrin mengandung bahan aktif Pirantel Pamoat, yang bekerja dengan melumpuhkan sistem saraf cacing melalui depolarisasi neuromuskular. Cacing yang lumpuh akan dikeluarkan dari tubuh melalui feses tanpa memerlukan pencahar.
Obat ini efektif untuk cacing gelang, kremi, dan tambang. Tersedia dalam bentuk tablet maupun sirup, sehingga bisa dikonsumsi anak-anak maupun dewasa.
Harga: Rp 18.000-Rp 22.000 per strip atau botol.
2. Vermox
Vermox mengandung Mebendazole, zat aktif yang menghambat penyerapan glukosa oleh cacing. Akibatnya, cacing kehilangan energi dan mati perlahan.
Obat ini cocok untuk berbagai jenis cacing seperti gelang, kremi, cambuk, dan tambang. Biasanya tersedia dalam bentuk tablet kunyah dosis tunggal. Harga: sekitar Rp 20.000 per tablet.
3. Vermoran
Vermoran juga berbahan aktif Mebendazole 500 mg, dengan mekanisme kerja yang sama seperti Vermox, yaitu mengganggu metabolisme cacing hingga mati karena kekurangan energi.
Obat ini efektif untuk infeksi campuran cacing usus, dan dapat dikonsumsi anak di atas 5 tahun maupun orang dewasa. Harga: Rp 7.900-Rp 9.200 per tablet.
4. Zentel
Zentel memiliki bahan aktif Albendazole, yang bekerja dengan menghambat polimerisasi tubulin dalam sel cacing. Obat ini mengganggu penyerapan glukosa sehingga cacing, larva, maupun telur akan mati.
Zentel efektif untuk cacing gelang, pita, hingga kasus neurocysticercosis (infeksi larva cacing pita di otak). Tersedia dalam bentuk tablet dan suspensi. Harga: Rp 15.000-Rp 22.000 per tablet atau botol suspensi.
5. Ozen
Berbeda dengan empat obat sebelumnya, Ozen sebenarnya bukan obat cacing, melainkan antihistamin. Kandungan utamanya adalah Cetirizine Hydrochloride, yang berfungsi meredakan gejala alergi seperti gatal, bersin, dan ruam.
Meski bukan untuk membasmi cacing, Ozen sering dikonsumsi bersamaan untuk mengurangi keluhan alergi akibat infeksi parasit. Tersedia dalam bentuk tablet, sirup, dan drops. Harga: Rp 50.000-Rp 80.000 per strip atau botol tergantung sediaan.
Penting DiperhatikanMengonsumsi obat cacing memang bermanfaat sebagai langkah pencegahan, terutama di wilayah dengan risiko tinggi infeksi parasit. Namun, penggunaannya harus disesuaikan dengan usia, kondisi kesehatan, dan dosis yang dianjurkan dokter atau petunjuk obat.
Tragedi yang menimpa balita Raya menjadi pengingat bahwa deteksi dini dan edukasi seputar parasit tidak boleh diabaikan, dengan memilih obat yang tepat dan memahami cara kerjanya, masyarakat bisa melindungi diri dan keluarga dari ancaman infeksi cacing tanpa menimbulkan efek samping berbahaya. (Alif Noor Pratama/Magang Ilkom/UNISRI).







