SOLO, MettaNEWS – Sebanyak 5 ekor sapi di Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Kota Solo terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Kepala Bidang Veteriner Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Solo, Agus Sasmito menyebut 2 ekor sapi terindikasi PMK tersebut berada di Mertoyudan dan 3 lainnya di Ngemplak Sutan.
“Kondisi dua ekor ini tidak mau makan, dilaporkan seminggu yang lalu. Kami lakukan pengobatan kemudian tadi informasi pemilik sudah mau makan dan ada perbaikan untuk dua-duanya. Yang di sini (Mertoyudan-red) sudah tervaksin jadi kondisinya tidak terlalu parah,” jelasnya.
Pihaknya mengimbau agar masyarakat tidak panik dan takut untuk mengkonsumsi daging sapi yang terindikasi PMK. Sebab PMK bukanlah penyakit zoonosis atau penyakit yang bisa ditularkan hewan ke manusia. Sehingga hasil produksi hewan seperti daging maupun susu disebut aman untuk dikonsumsi.
Daging sapi PMK dapat dikonsumsi dengan memberikan perlakuan khusus berupa membuang lidah, mulut dan tulang serta merebus jeroan.
“Penyakit ini tidak ditularkan oleh produk hewannya jadi tidak menular ke manusia. Tetap aman untuk dikonsumsi karena tidak menular ke manusia,” ujarnya.
Pihaknya mengimbau agar masyarakat tidak panik dan takut untuk mengkonsumsi daging sapi yang terindikasi PMK.
“Karena sebagian besar produk hewan yang dijual di pasar tradisional berasal dari luar kota sudah terindikasi kasus PMK. Imbauan kami masyarakat tidak perlu panik dan takut untuk menkonsumsi daging dan hasil produk hewan PMK,” terangnya.
Untuk mencegah adanya penularan PMK, DKPP memberikan disinfektan ke peternak, monitoring kesehatan hewan di pasar hewan, penyemprotan di pasar hewan dan pemeriksaan produk hewan dalam bentuk daging di pasar-pasar tradisional.
Tercatat ada 308 ekor sapi di Kota Solo dengan jumlah paling terbesar berada di di Kecamatan Jebres.
“Sapinya tersebar di Jebres, Banjarsari di Kelurahan Kadipiro, Banyuanyar, Joglo, Laweyan ada satu. Ada tiga kecamatan yang ada sapinya, populasi terbesar di Kecamatan Jebres,” kata Agus.
Samidi salah satu pemilik sapi yang terindikasi PMK di Ngemplak Sutan, Mojosongo, Jebres mengatakan sapi miliknya alami gejala seperti pincang, adanya nanah dan pembengkakan di kuku serta keluarnya air liur seperti lendir.
“Gejala awal kakinya kok saya lihat nyeret-nyeret pincang, ada nanahnya bengkak di kukunya. Di mulutnya seperti berlendir. Lain hari di lidahnya sakit, sudah dua minggu ini. Tapi ini sudah membaik makannya sudah banyak,” ujar Samidi.