SOLO, MettaNEWS – Sebanyak 18 ribu anggota Gema Desa Indonesia akan hadir dalam perayaan ulang tahun ke-17 yang digelar di Stadion Manahan Solo, pada Sabtu, 1 Februari 2025 mendatang
Ketua panitia, Waryoto, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan wujud dari semangat gotong royong yang selama ini menjadi dasar gerakan Gema Desa.
“Selama 17 tahun, kami belum pernah mengadakan kegiatan sebesar ini. Harapannya, acara ini dapat mengajak seluruh anak bangsa untuk memiliki semangat gotong royong yang kuat,” ujar Waryoto pada latihan Hari Jadi Gema Desa ke 17 di lapangan Manahan Solo, Sabtu (25/1/2025).
Waryoto menjelaskan, mengawali acara Hari Jadi dengan bazar UMKM yang akan diadakan pada 31 Januari 2025 di halaman Stadion Manahan. Bazar ini akan melibatkan kabupaten-kabupaten di Jawa Tengah dan Jawa Timur, dengan berbagai produk lokal dari seluruh provinsi di Indonesia. Pada tanggal 1 Februari malam harinya, acara akan dilanjutkan dengan perayaan ulang tahun Gema Desa Indonesia, diikuti dengan berbagai pertunjukan budaya dan seni tradisional.
Selain itu, acara ini juga direncanakan dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional, termasuk Presiden, Wakil Presiden, dan Menteri yang diharapkan dapat berbaur dengan masyarakat dalam semangat kebersamaan.
“Kami sangat berharap para pemimpin negara bisa hadir dan menunjukkan rasa kebersamaan dengan masyarakat,” tambah Waryoto.
Pihaknya mengungkapkan Gema Desa Indonesia, yang awalnya merupakan gerakan ekonomi masyarakat desa, kini berkembang menjadi sebuah organisasi yang mencakup berbagai aspek sosial, budaya, dan ekonomi.
“Anggotanya terdiri dari mantan kepala desa beserta keluarga mereka, serta masyarakat umum yang ingin bergabung, termasuk generasi muda. Organisasi ini mengutamakan semangat kebersamaan dan tidak terikat pada partai politik manapun. Rencananya akan hadir 18 ribu anggota Gema Desa dari 22 provinsi di Indonesia,” tandasnya.
Setelah 17 tahun, lanjut Waryoto, akhirnya Gema Desa dapat menyelenggarakan acara akbar seperti ini.
“Ini berkat kesadaran masyarakat dan anggota yang terus berkembang. Diharapkan, acara ini dapat menjadi simbol kehidupan masyarakat Indonesia yang menjunjung tinggi nilai gotong royong dan mempererat hubungan antar daerah di Indonesia,” pungkasnya.