Viral, Difabel Pengguna Kursi Roda Dilarang Naik KRL Jurusan Solo – Yogya, Gibran : Harusnya Boleh  

oleh
oleh
Koridor menuju gate KRL Stasiun Solo Balapan | Metta NEWS / Puspita

SOLO, MettaNEWS – Saat Kota Solo tengah bersiap untuk menyelenggarakan gelaran ASEAN Para Games, pertandingan tingkat Asia Tenggara untuk penyandang disabilitas, peristiwa kurang mengenakan dialami oleh Ilham, penyandang cerebral palsy pengguna kursi roda tiga. 

Ilham viral di media sosial instagram @mlampahsolo yang mengunggah kejadian saat dia dilarang menaiki KRL jurusan Solo-Yogya. 

Dalam video tersebut Yoham dihadang beberapa penjaga keamanan saat di berada di koridor jalur pintu masuk khusus penumpang KRL. 

“Untuk kursi roda tiga tidak bisa masuk ke dalam KRL,” kata petugas keamanan pada Ilham. 

Ilham dengan aksen yang kurang jelas langsung bertanya.

“Terus?…,” 

Petugas keamanan berjumlah tiga orang tersebut malah menyarankan Ilham untuk naik transportasi lain dan mengatakan bahwa larangan tersebut adalah perintah atasan. 

“Lho saya kan naik KRL tidak gratis, saya bayar,” ujar Ilham terbata-bata. 

“Iya tapi peraturannya seperti itu, kita diperintah dari atasan begitu,” jawab petugas keamanan tersebut. 

Ilham pun meminta untuk bertemu dengan atasan tersebut dan mengatakan selama menggunakan transportasi umum belum pernah mendapati penolakan seperti ini. 

“Saya butuh alasan yang logis kenapa ditolak. Saya ini penyandang disabilitas pak, saya kalau tidak seperti ini saya tidak akan naik kursi roda tiga seperti ini,” jelas Ilham.

“Saya hanya menjalankan tugas, perintah atasan kalau naik sepeda roda tiga seperti ini disarankan naik armada yang lain,” tegas petugas. 

Ilham tidak menyerah dan bertanya dasar apa yang membuatnya tidak bisa naik KRL.

“Dengan alasan apa? kenapa dengan kursi roda tiga saya tidak boleh naik?,” tandas Ilham tetap dengan terbata. 

“Mungkin kepanjangan, yang dianjurkan kalau kursi roda yang bisa dilipat, sepeda juga yang bisa dilipat,” jawab petugas. 

Akhirnya Ilham balik kanan dan menyebut nama satu persatu petugas tersebut yang telah menolaknya. 

Hingga berita ini diunggah, video ini telah dikomentari 56 netizen.

Menanggapi hal itu, Walikota Solo Gibran Rakabuming menyayangkan kejadian tersebut terlebih saat ini Solo tengah menjadi tuan rumah event ASEAN Para Games. 

“Harusnya tidak apa-apa ya, Naik BST aja ga papa kok. Kita tuan rumah ASEAN Para Games malah kayak gitu, nanti coba saya cari ya. Saya udah lihat videonya kemarin,” tandas Gibran. 

Karena belum mengetahui pasti jelasnya masalah tersebut, Gibran akan melakukan komunikasi terlebih dahulu dengan KAI.

“Sebenarnya itu bukan wewenang saya, tapi nanti saya coba komunikasikan dulu dengan KAI. Kota Solo harus menjadi kota yang ramah untuk difabel. Teman-teman difabel harusnya diprioritaskan,” tegas Gibran. 

Gibran mengarahkan seharusnya tidak langsung ditolak seperti itu namun bisa diberikan alternatif atau difasilitasi agar bisa naik ke KRL. 

“Saya mau lihat dulu aturannya seperti apa, tapi kasihan kalau ditolak. Kejadian seperti ini harusnya tidak terjadi pada siapapun, teman difabel, lansia, kita harus ramah buat semuanya. Petugasnya ramah, masyarakatnya ramah, penjual wedangan, ojek online ramah semua. Saat inikan kita sering didatangi orang-orang luar dan mereka yang menggerakan ekonomi kita,” papar Gibran. 

Gibran berharap ada aturan tersendiri dan tidak terlalu kaku untuk penyandang disabilitas. 

“Walaupun ada aturannya seperti apa, jangan terlalu kaku banget. teman-teman difabel kita prioritaskan, Justru yang harus dilayani teman-teman difabel itu,” kata Gibran. 

Sementara itu, melalui rilis yang dikirimkan lewat pesan WA, Manager External Relations & Corporate Image Care KAI Commuter, Leza Arlan menyampaikan permohonan maaf atas kejadian tersebut. 

“KAI Commuter memohon maaf atas ketidaknyamanan kepada pengguna dengan disabilitas yang akan menggunakan KRL dari Stasiun Solo Balapan pada Senin (25/7/2022),” ujar Leza. 

Leza menambahkan manajemen KAI Commuter juga akan segera menemui pengguna KRL tersebut untuk menyampaikan permintaan maaf secara langsung.