UMS Paling Produktif Cetak Guru Besar di Perguruan Tinggi  Muhammadiyah 

oleh
oleh
UMS
UMS kukuhkan 4 guru besar, Sabtu (13/11) | Foto : dok Humas UMS

SOLO, Metta NEWS – Ketua PP Muhammadiyah Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si mengapresiasi capaian prestasi yang ditorehkan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Selain soal reputasi institusi yang menempatkan sebagai universitas Islam terbaik ketiga dunia (versi Unirank) UMS juga sangat produktif mencetak guru besar. 

‘’Ini merupakan proses yang panjang dari Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) di bawah Diktilitbang LLDIKTI dan Kemenristek DIKTI, sehingga mencapai posisi seperti sekarang. Ini tentu tidak mudah, dan bukti adanya kerja keras dari semua lini. Kami berharap kualitas PTM juga meningkat,’’ papar Haedar, saat pengukuhan empat guru besar UMS, Sabtu (13/11). 

Dengan bertambahnya, 4 guru besar dari UMS, menurut Haedar, maka total ada 143 guru besar di lingkungan Perguruan Tinggi Muhammadiyah. Keempat profesor baru itu, yakni Prof. Kun Harismah, Ph.D sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Teknik Kimia, Prof. Dr. Anam Sutopo sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Linguistik, Prof. Marwan Effendy, Ph.D sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Teknik Mesin, dan Prof. Supriyono, Ph.D sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Teknik Mesin.

“Semoga karya bapak dan ibu hari ini mencapai puncaknya sekaligus memulai dengan pintu gerbang yang baru untuk mengamalkan ilmu dan melakukan regenerasi untuk generasi – generasi Guru Besar yang baru,” Jelas Ketua LLDIKTI VI Prof Zainuri dalam pesannya.

Pada kesempatan itu, Guru Besar Bidang Ilmu Teknik Kimia Prof. Kun Harismah, M.Si., Ph.D. dalam pidato pengukuhannya mengemukakan tentang, “Potensi dan Prospek Bahan Alam Indonesia untuk Mensejahterakan dan Memartabatkan Kehidupan.” Menurutnya, rempah-rempah yang terdapat di Indonesia bernilai tinggi, dan dapat dipergunakan untuk mengembangkan persahabatan dengan mengasimilasi budaya dan diplomasi di jalur perdagangan, seperti cengkeh yang dapat diolah menjadi hand sanitizer dan salep  herbal anti nyeri.

Selain Prof Kun terdapat juga dua guru besar di bidang ilmu teknik mesin yaitu Supriyono, ST., MT., Ph.D dan  Prof. H. Marwan Effendy, ST., MT., Ph.D. Adapun,  Profesor Supriyono menjelaskan tentang, “Komputasi Mekanika Benda Padat; Aplikasi dan perkembangan Boundary Element Method,” dimana menurutnya, mekanika benda padat adalah studi tentang deformasi (perubahan bentuk) dan gerakan material padat akibat pembebanan atau aksi gaya. Mekanika benda padat adalah dasar ilmu teknik terapan. 

Sedangkan, Prof. H. Marwan Effendy, ST., MT., Ph.D menyampaikan materi mengenai, “Energi dan Potensi Sumber Energi di Indonesia: Tantangan dan Peluang.” Prof. Marwan  menjelaskan energi merupakan sektor yang memiliki peranan strategis dalam pengembangan dalam menopang kebutuhan pembangunan ekonomi dan sosial sebuah negara.

Sementara, Prof. Dr. Anam Sutopo, S.Pd., M.Hum yang dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Linguistik, khususnya penerjemahan dan pengajarannya menyampaikan soal, “Peran Penerjemahan dalam Mempertahankan Budaya Bangsa di Kancah Global”. 

Dijelaskan Prof. Anam, dalam penerjemahan harus memperhatikan aspek – aspek dalam berkomunikasi. “Menerjemahkan juga memiliki arti yang menyerupai prinsip dasar berkomunikasi, yaitu menyampaikan pesan dengan benar,” kata Prof. Anam.

Rektor UMS Prof. Dr. Sofyan Anif, M.Si. berharap dengan bertambahnya empat guru besar dapat memberikan kontribusi untuk mencerdaskan bangsa, negara dan khususnya Muhammadiyah. 

“Selain  akselerasi guru besar, kami juga menambah program Doktor,” tambah Rektor Sofyan Anif. 

Pengukuhan keempat guru besar tersebut dihadiri Ketua PWM Jateng, Drs H. Tafsir, M.Ag, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VI, Prof Dr Ir Muhammad Zainuri DEA, dan anggota Senat UMS serta sejumlah tamu undangan lainnya.