YOGYAKARTA, MettaNEWS – Layanan Commuter Line di wilayah aglomerasi Yogyakarta, Klaten, dan Solo semakin diminati masyarakat.
PT KAI Commuter mencatat total 931.033 pengguna sepanjang Juli 2025 di Area 6 Operasional Yogyakarta, meningkat 5,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 878.679 pengguna.
VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus, menjelaskan bahwa dari total tersebut, 829.216 merupakan pengguna Commuter Line Yogyakarta–Palur, sedangkan 101.817 lainnya adalah pengguna Commuter Line Prameks.
“Jumlah ini menunjukkan tren positif penggunaan Commuter Line sebagai transportasi publik yang efisien dan ramah lingkungan di wilayah Yogyakarta, Solo, dan Kutoarjo. Masyarakat kini lebih leluasa bepergian karena Commuter Line semakin mudah diakses,” ujarnya, Rabu (13/8/2025).
Volume pengguna tertinggi terjadi pada Minggu (6/7/2025), dengan 44.643 penumpang dalam satu hari.
Data ini menegaskan bahwa Commuter Line tidak hanya menjadi andalan saat hari kerja, tetapi juga pilihan utama pada akhir pekan untuk mendukung aktivitas rekreasi dan perjalanan antarwilayah.
Sejumlah stasiun strategis menjadi titik keberangkatan utama, seperti Stasiun Yogyakarta (Tugu), Lempuyangan, Solo Balapan, dan Kutoarjo.
Sepanjang Juli, Stasiun Tugu mencatat lebih dari 243 ribu penumpang naik dan 238 ribu penumpang turun. Di Stasiun Lempuyangan, ada 113 ribu lebih penumpang naik dan 115 ribu lebih penumpang turun.
Sementara di Stasiun Kutoarjo, tercatat 37 ribu lebih penumpang naik dan 35 ribu lebih penumpang turun Commuter Line Prameks.
Untuk mengakomodasi mobilitas tersebut, KAI Commuter mengoperasikan 37 perjalanan per hari di Area 6 Yogyakarta, terdiri dari 27 perjalanan Commuter Line Yogyakarta–Palur (PP) dan 10 perjalanan Commuter Line Prameks Yogyakarta–Kutoarjo (PP).
“Mobilitas masyarakat dengan menggunakan Commuter Line berdampak positif bagi perekonomian daerah di sekitar jalur operasional. Kami berkomitmen untuk terus menjadi bagian penting dari pergerakan dan pertumbuhan wilayah Yogyakarta, Solo, dan Kutoarjo,” pungkas Joni.







