Tanggapi Surat Keberatan Penataan Gatsu, Gibran Sebut ada Salah Paham

oleh
oleh
Gatsu Ngarsopuro
Koridor Gatot Subroto - Ngarsopuro akan ditata dan dijadikan Malioboro nya Solo | Foto : MG-Univet

SOLO, Metta NEWS – Menanggapi surat keberatan yang dikirim oleh 25 pelaku usaha sepanjang jalan Gatot Subroto terkait penataan koridor Gatsu – Ngarsapura, , Wali Kota Gibran mengatakan banyak kesalahpahaman informasi yang diterima oleh pelaku usaha. 

“Surat sudah saya terima, banyak kesalahpahaman, ini kan konsepnya masih jalan, tujuan kita ben ramai, kita percantik tempat itu nanti pasti jadi tambah ramai,” tandas Gibran ketika ditemui di Balai Kota, Senin (20/12). 

Gibran menjelaskan konsep penataan Gatsu tersebut tidak akan merugikan pedagang ataupun pelaku usaha yang sudah ada selama ini. 

“Kita akan tata parkirnya, pelaku usaha belum ketemu saya, nanti akan kita undang maka saya jelaskan konsepnya. Kekhawatiran mereka dagangnya tambah sepi, yo ra mungkin wong kita percantik yo mesti tambah ramai,” ujar Gibran. 

Seperti yang telah disampaikan Wali Kota, nantinya kawasan itu akan menjadi destinasi wisata. Juga akan ditambah dengan pertunjukan-pertunjukan seni dan budaya.

“Ini akan jadi salah satu destinasi wisata unggulan, tempatnya kita promosikan besar-besaran, kita gandeng UMKM Solo yang sudah kita kurasi, UMKM yang terbaik. Potensinya di situ gede mosok dibiarkan seperti itu terus,” ungkapnya. 

Sementara itu, salah satu pemilik usaha di kawasan Jalan Gatot Subroto bernama Raja ketika ditemui di tokonya Senin, (20/12) menceritakan bahwa belum ada sosialisasi terkait rencana penataan kawasan Jalan Gatot Subroto. 

“Yang kami dengar mau dibikin seperti night market Ngarsopuro, jadi pakai tenda-tenda gitu kan. Kami belum diberitahu detailnya cuma pernah disosialisasikan saja soal mau diperbaiki gitu,” kata Raja. 

Raja mengatakan, dirinya dan pelaku usaha ataupun pertokoan yang ada di kawasan ini merasa keberatan jika nantinya Jl. Gatot Subroto akan ditata seperti layaknya Ngarsopuro. 

“Ngarsopuro dari pagi pagi jam 10 saja sudah mulai pasang tenda. Biarpun mobil tidak terganggu lewatnya. Tapi kan di situ emang nggak ada toko, lha ini kan kita di sini ada toko mati kan kita (tokonya),” jelas Raja.

Raja menambahkan 25 pelaku usaha di Gatot Subroto sudah menandatangani surat pernyataan keberatan perihal rencana penataan Gatsu seperti night market Ngarsopuro. 

“Kalau masalah penataan pot, tanaman mau diganti ya monggo, tidak masalah, tapi kalau Sabtu dan Minggu pagi sudah terhalangi akses pembeli ke toko kami jelas keberatan karena biasanya ramai malah pas hari itu,” tutup Raja.