SOLO, MettaNEWS – SD Djama’atul Ichwan Surakarta (KU-12) dan SD Al Azhar Syifa Budi Surakarta (KU-10) berhasil menyabet gelar juara di masing-masing kelompok usia dalam laga final MilkLife Soccer Challenge Solo 2025.
Laga yang berlangsung di Stadion Mini Surakarta pada Minggu (18/5/2025) itu menyuguhkan duel sengit antar masing-masing kelompok usia. Dalam laga ini, SD Djama’atul Ichwan Surakarta bertemu dengan MIN Surakarta di KU-12. Sedangkan di KU-10, SD Al Azhar Syifa Budi Surakarta berduel sengit dengan MIN 9 Sragen.
Laga pamungkas KU 12 antara SD Djama’atul Ichwan Surakarta dan MIN Surakarta berjalan cukup alot. Tim MIN Surakarta membuka babak pertama dengan gol yang tercipta dari tendangan Avara Aulia Zahra, tepat satu menit setelah wasit meniup peluit.
Keunggulan sementara itu membuat kedua tim saling jual beli serangan untuk menciptakan peluang. Sayangnya tidak ada gol terpecah lagi, sehingga babak pertama berakhir dengan skor 0-1.
Usai turun minum, tim SD Djama’atul Ichwan Surakarta bangkit dengan terus memberikan penekanan di lini pertahanan lawan. Upaya Kafiya Ratu Assidqi dan kawan-kawan untuk mengejar ketertinggalan pun membuahkan hasil.
Gol penyama kedudukan pun dihasilkan berkat kerja sama apik yang mampu dieksekusi sempurna oleh Maiza Alfareza Totalia di menit 22. Melanjutkan pertandingan, saling potong umpan silang pun terus terjadi. Kedudukan imbang 1-1 pun bertahan hingga wasit meniup peluit panjang yang memaksa keadaan masuk ke babak penalti.
Dalam babak adu penalti yang dramatis itu, algojo SD Djama’atul Ichwan Surakarta mampu mengumpulkan empat poin. Sementara MIN Surakarta mengemas tiga poin. Kemenangan tersebut menjadi buah manis dan pantang menyerah anak asuhan Anjas Andika Pratama dalam ajang sepak bola putri usia dini tersebut.
Syarafana, pemain KU-10 peraih Top Scorer yang menorehkan 30 gol sepanjang turnamen mengaku lawan-lawan yang dihadapinya sangat berat dalam laga ini. Namun dengan berbekal semangat ia berhasil menunjukkan hasil terbaik.
“Deg-degan, susah-susah lawannya. Yang tahun kemarin kalah, tahun ini bisa cetak banyak gol rahasianya tetap semangat. Kami semua berusaha yang terbaik untuk #BeraniCetakGol dan akhirnya setelah seri 2 kemarin tidak naik podium, hari ini kami juara. Aku sangat bangga akhirnya bawa piala,“ujar bocah perempuan berusia 10 tahun itu.
Syarafana yang sudah menyukai dunia sepakbola sejak duduk di bangku kelas 1 sekolah dasar itu bercita-cita menjadi pemain bola. Untuk itulah melalui ajang ini ia percaya mampu mengembangkan bakatnya.
Periah Best Player, Kafiya Ratu Assidqi, pemain asal SD Djama’atul Ichwan merasakan pengalaman ikut berlaga di MilkLife Soccer Challenge untuk ketiga kalinya. Bocah perempuan yang mengidolakan kapten Timnas Putri Indonesia, Safira Ika itu pun senang bisa bermain kembali di tahun ini.
“Senang bisa main di MilkLife, dan kaget, seru juga bisa jadi Best Player. Karena ini pertama kalinya SD Djama’atul Ichwan Surakarta masuk ke final, alhamdulillah akhirnya bisa juara. Kami satu tim saling menyemangati selama pertandingan. Pelatih bilang main yang bagus dan cetak gol yang banyak,” ujar Kafiya.
“Senang bisa main di MilkLife, dan kaget, seru juga bisa jadi Best Player. Karena ini pertama kalinya SD Djama’atul Ichwan Surakarta masuk ke final, alhamdulillah akhirnya bisa juara. Kami satu tim saling menyemangati selama pertandingan. Pelatih bilang main yang bagus dan cetak gol yang banyak,” ujar Kafiya.
Antusiasme para putri Solo menggeluti sepak bola semakin tumbuh. Hal ini terbukti dengan meningkatnya jumlah peserta MilkLife Soccer Challenge di setiap kali penyelenggaraan turnamen.
Kilas balik ke tahun lalu, pada gelaran MilkLife Soccer Challenge Solo Seri 1 2024, sebanyak 389 siswi berpartisipasi. Jumlah ini meningkat dua kali lipat pada seri kedua yang terselenggara pada Oktober 2024 menjadi 830 peserta.
Kali ini, sebanyak 1.016 siswi dari 58 Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) turut meramaikan ajang sepak bola putri yang diinisiasi oleh Bakti Olahraga Djarum Foundation dan MilkLife tersebut.
Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppy Rosimin mengatakan peningkatan kuantitas peserta di Solo selaras dengan kualitas yang ditunjukkan para pesepak bola putri di lapangan hijau.
Hal ini tak lepas dari iklim kompetitif yang tercipta dari kompetisi sepak bola putri yang berjenjang mulai dari Kelompok Umur (KU) 10 hingga KU 16.
Selain adanya kepastian wadah unjuk kemampuan tersebut, dua peserta jebolan MilkLife Soccer Challenge asal Solo yang baru pulang usai berlaga di ajang JSSL Singapore 7’s 2025 pada April lalu, turut menjadi inspirasi yang memantik minat putri-putri Solo menggeluti sepak bola.
Mereka adalah Ika Wonda dari SD Kristen Manahan Surakarta dan Adinda Resti Widayani asal SDN Tempel Surakarta. Keduanya berhasil menjadi runner up di ajang bergengsi tersebut saat memperkuat tim MilkLife Shakers (U-12).
“Peningkatan jumlah peserta dari seri ke seri ini membuktikan kemauan dan ketertarikan para putri menggeluti dunia sepak bola semakin bertambah besar. Kami berkomitmen untuk terus mendorong tumbuhnya ekosistem sepak bola putri dari level usia lebih dini dan mengikuti berbagai turnamen tingkat nasional maupun internasional. Dengan kompetisi dan karir berjenjang, kami berharap hal ini dapat memantik motivasi mereka untuk terus mengasah kemampuan,” ujar Yoppy.
Wakil Wali Kota Surakarta, Astrid Widayani mendukung gelaran sepak bola putri yang diinisiasi Bakti Olahraga Djarum Foundation dan MilkLife ini. Ia berharap, turnamen yang menyasar pelajar usia dini ini dapat memacu semangat untuk semakin giat dan melahirkan prestasi di panggung olahraga, khususnya sepak bola.
“Ini merupakan kegiatan positif karena sepak bola merupakan sebuah permainan yang dapat menambah skill seperti teamwork, kemandirian, disiplin dan pembentukan karakter. Dengan adanya turnamen sepak bola putri ini saya kira bisa lebih menguatkan lagi bagaimana para putri bisa mengembangkan diri lewat kemampuan fisik. Ternyata banyak sekali talenta muda pesepakbola putri yang luar biasa dari Solo,” ujar Astrid.
Senada, Head Coach Assistant MilkLife Soccer Challenge Asep Sunarya menyebut talenta pesepak bola putri di Solo terus bertambah. Bahkan tim Talent Scouting MilkLife Soccer Challenge telah mengantongi puluhan nama berbakat yang bisa diasah untuk menjadi pesepakbola putri tangguh di masa mendatang.
Selama turnamen MilkLife Soccer Challenge Solo 2025 berlangsung, Coach Asep mengamati peta persaingan para peserta saat menunjukkan kemampuan mengolah ‘si kulit bundar’ lebih ketat.
“Kemampuan secara individu maupun tim teramati sudah banyak yang berkembang. Hal ini juga menunjukkan para putri juga sudah banyak yang ikut latihan di sekolah sepak bola (SSB) sehingga turnamen kali ini sangat kompetitif. Kami sudah mendapatkan kurang lebih 60 nama yang akan dipanggil mengikuti extra training. Jumlah ini sangat menggembirakan karena pasti akan semakin kompetitif pada seri selanjutnya,” kata Asep.
Berikut Daftar Pemenang MilkLife Soccer Challenge – Solo 2025
Kategori Usia 10
Juara : SD Al Azhar Syifa Budi Surakarta
Runner-up : MIN 9 Sragen
Semifinalis : SD Marsudirini dan SDN 02 Malangjiwan
Top Scorer : Syarafana Maritza Anggara – SD Al Azhar Syifa Budi (30 gol)
Best Player : Syarafana Maritza Anggara – SD Al Azhar Syifa Budi
Best Goalkeeper : Naella Safira Aggreini – MIN 9 Sragen
Fairplay Team : SD Marsudirini
Kategori Usia 12
Juara : SD Djama’atul Ichwan Surakarta
Runner-up : MIN Surakarta
Semifinalis : SDN Tempel Surakarta dan SDN 1 Karanganyar
Top Scorer : Najwa Ayu Ramadhani – SD Muhammadiyah 23 Semanggi (22 gol)
Best Player : Kafiya Ratu Assidqi – SD Djama’atul Ichwan
Best Goalkeeper : Jingga Zenandung Rimba – MIN Surakarta
Fairplay Team : MIN 9 Sragen