Pemkot Berikan Santunan untuk 552 KK Terdampak Rel Layang Solo Semarang

oleh
oleh
jalur ganda rel solo - semarang
Wali Kota Gibran menyerahkan santunan ganti rugi bagi warga terdampak pembangunan rel ganda Solo - Semarang, Selasa (16/11) | Foto : dok Humas Pemkot Solo

SOLO, Metta NEWS – Pemerintah Kota Solo menyalurkan santunan pada 551 pemilik bangunan yang terdampak penyediaan tanah pembangunan rel layang atau elevated railway ganda Solo-Semarang. 

Penyerahan santunan ganti rugi dilakukan dalam tiga tahap, untuk tahap pertama bantuan diserahkan langsung oleh Wali Kota Solo Gibran Rakabuming, Wakil Wali Kota Teguh Prakosa dan Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Wilayah Jawa Bagian Tengah Putu Sumarjaya di Pendapa Kelurahan Joglo, Selasa (16/11).

Pada fase pertama ini sebanyak 72 warga mendapatkan santunan ganti rugi. 

“Semuanya ya alhamdulillah lancar. Ini masih ada beberapa yang di verifikasi, terima kasih sekali untuk warga khususnya warga yang kelurahan Joglo sehari ini luar biasa sekali kerja samanya jadi proses eksekusi proyek ini bisa berjalan dengan lancar,” kata Gibran.

Gibran mengatakan karena dana santunan kepada warga terdampak sudah cair, proyek pembangunan rel layang tersebut bisa berjalan mulai Desember ini. Dengan pembangunan tersebut, Gibran berharap kawasan yang sering terjadi kemacetan itu bisa tertangani.

“Yang jelas dengan pembangunan ini bisa mengurai kemacetan, dan sekali lagi sesuai komitmen saya dan pak Wakil yang namanya Solo bagian utara ini bisa lebih maju lagi. yang jelas trafficnya kita majukan dulu biar tidak macet, biar mobilitas mobil-mobil angkutan ini lancar,” jelasnya.

Selanjutnya, warga yang terkena imbas pembangunan rel layang tersebut diberikan waktu selama sepekan untuk mencari lokasi di tempat lain. 

Sementara itu, Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Wilayah Jawa Bagian Tengah Putu Sumarjaya mengatakan bahwa pembangunan rel layang itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30%.

“Mengurangi kemacetan drastis, kan konfliknya berkurang. Yang awalnya tujuh kaki menjadi lima kaki. Terus tundaan akibat kereta api juga sudah tidak ada karena kereta api di atas,” papar Putu.

Putu menjelaskan bahwa ganti rugi tersebut untuk menertibkan bangunan liar yang berdiri di atas tanah KAI. Jumlah santunan yang diberikan, lanjut Putu dihitung berdasarkan beberapa komponen.

“Pembangunan elevated railway ini ditargetkan selesai pada tahun 2023 mendatang untuk double track-nya. Namun untuk single track diperkirakan sudah selesai pada akhir tahun 2022. Ini kan bentangnya cukup panjang dan menggunakan baja, dan desainnya cukup ikonik jadi cukup lama jadi kami sudah siapkan gambaran untuk mengatasi kemacetan,” pungkas Putu.