KARANGANYAR, MettaNEWS – Paralympic Training Center baru mencapai progres 40 persen pada pekan kedua Agustus 2024. Meski begitu, atlet dari negara-negara luar sudah melirik untuk kemungkinan bisa latihan bersama di Delingan, Kabupaten Karanganyar.
Para atlet yang akan berangkat ke Paralimpiade 2024 berkesempatan memantau progres pembangunan Paralympic Training Center, Kamis (15/8/2024) siang.
Kegiatan ini bertepatan dengan acara pengukuhan dan pelepasan atlet Paralimpiade 2024 yang akan berangkat ke Paris. Hadir dalam kegiatan ini Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora RI), Dito Ariotedjo.
Tampak bangunan-bangunan bertingkat yang sudah berdiri di atas lahan seluas 10 hektar. Ada pula lapangan sepak bola yang dikelilingi lintasan atletik berstandar internasional.

Keberadaan Paralympic Training Center ini bukan hanya menyedot perhatian nasional. Ternyata, negara-negara lain juga heboh dengan langkah pemerintah Indonesia membangunkan pusat latihan untuk National Paralympic Committee (NPC) Indonesia.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) NPC Indonesia, Rima Ferdianto, mengatakan beberapa negara sudah mengungkapkan ketertarikan untuk ikut menjajal Paralympic Training Center.
“Atlet luar negeri sudah banyak yang mau gabung training camp, karena kita juga ingin ada joint training camp dari berbagai cabang olahraga di sini,” kata Rima Ferdianto, Kamis (15/8/2024).
Salah satu yang sudah tak sabar merapat ke Delingan adalah atlet-atlet dari cabang olahraga basket kursi roda. Ada permintaan agar sesi latihan bersama diadakan tahun ini.
“Sebenarnya cabang olahraga basket sudah minta Desember tahun ini, tetapi karena tempat tidurnya belum ada, jadi kita tunda tahun depan,” ucap Rima.
Paralympic Training Center menyediakan ratusan kamar yang bisa ditempati lebih dari 500 atlet serta ofisial. Saat ini, progresnya sudah hampir 40 persen. Pembangunan tahap pertama akan finishing pada bulan Desember 2024.
“Nantinya kalau sudah jadi semua akan ada lapangan bola, atletik, dua gedung olahraga dan tiga gedung asrama yang bisa ditempati lebih dari 500 atlet serta ofisial,” papar Rima.
“Training center ini mirip dengan yang ada di Korea, jauh dari pusat kota. Kita pilih arena ini karena udaranya bersih dan tidak dekat dengan pusat keramaian. Kalau di kota kan keluar dikit sudah mal. Kalau di sini akan ada aturan ketat supaya tidak gampang keluar masuk,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Umum NPC Indonesia, Senny Marbun masih takjub dengan mewahnya Paralympic Training Center yang diberikan Presiden Joko Widodo sepulang dari Paralimpiade 2020 Tokyo.
“Mari kita lihat semua, kita sedang berada di area training center yang dibangun di Delingan Karanganyar. Menjadi sebuah momen sejarah luar biasa bagi NPC Indonesia. Terima kasih untuk pak presiden Jokowi,” kata Senny Marbun.
“Semoga pembangunan training center ini bisa berjalan baik dan lancar sesuai dengan waktu yang sudah direncanakan dan ditetapkan. Cepat jadi dan kemudian kita bisa tinggal di sini,” lanjutnya.
Ada belasan cabang olahraga yang bisa menggelar latihan di Paralympic Training Center. Hanya cabang olahraga balap sepeda dan panahan yang masih harus berlatih di lokasi lain.