OJK dan FKIJK Punya PR Target Inklusi Keuangan Capai 90 Persen Tahun 2024

oleh
oleh
Penutupan Bulan Inklusi Keuangan 2023 di atrium The Park Mall Solo Baru, Minggu (29/10/2023) | MettaNEWS / Puspita

SOLO, MettaNEWS – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Solo bersama Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) Solo Raya mempunyai pekerjaan rumah (PR) untuk mencapai target inklusi keuangan di masyarakat sebesar 90 persen pada tahun 2024. Saat ini inklusi keuangan mencapai 85 persen.

OJK dan FKIJK terus melakukan upaya untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap produk atau layanan jasa keuangan. Serta mendorong akselerasi penambahan jumlah rekening maupun penggunaan produk dan/atau layanan jasa keuangan.

Salah satunya melalui Bulan Inklusi Keuangan dengan berbagai program yang berlangsung dari bulan Mei 2023. Mengangkat tema besar “Akses Keuangan Merata, Masyarakat Sejahtera”. Kegiatan Road to BIK seperti penjualan produk/layanan jasa keuangan berinsentif (pemberian discount, cashback, point, bonus atau reward). Fasilitasi pemberian kredit/pembiayaan bagi masyarakat serta pelaku usaha kecil dan mikro. Serta pameran produk dan/atau layanan jasa keuangan, pembukaan rekening, polis dan produk keuangan lainnya. Juga edukasi keuangan, sosialisasi, talkshow, webinar, bank goes to school/campus, dan juga klinik konsultasi.

Kepala OJK Solo Eko Yunianto menyampaikan bahwa OJK dan seluruh Industri Jasa Keuangan (IJK) berkomitmen penuh mendorong perluasan akses terhadap lembaga, produk, dan/atau layanan jasa keuangan kepada berbagai lapisan masyarakat khususnya di wilayah Solo Raya.

“Target inklusi keuangan agar pada 2024 mencapai 90%. Untuk itu perlu ada strategi literasi dan inklusi keuangan yang dijalankan oleh seluruh pihak. Baik regulator industri jasa keuangan akademisi maupun stakeholder lainnya,” jelas Eko pada penutupan Bulan Inklusi Keuangan 2023, di Atrium The Park Mall Solo Baru, Minggu (29/10/2023).

Eko memaparkan saat ini berdasarkan survei, indeks literasi keuangan di Indonesia baru diangka 49,68% inklusi keuangan 85,10%.

“Masih ada selisih 5% dari target pemerintah ini Jadi PR kita bersama untuk mencapai target inklusi tahun 2024 sebesar 90%,” terang Eko.

Dari data tersebut, Eko melihat ada gab pemahaman masyarakat tentang literasi dengan inklusi keuangan.

“Artinya masyarakat kita sudah mengakses produk dan jasa keuangan sebesar 85 persen. Tapi masyarakat belum terlalu paham karena dari sisi literasinya hanya 49.68 persen. Kegiatan selama bulan inklusi ini arahnya juga untuk mempersempit jarak tersebut,” tegasnya.

Pada kegiatan puncak bulan inklusi keuangan juga hadir Sekretaris Daerah Kabupaten Sukoharjo, Ketua Industri Jasa Keuangan Solo Raya Djaka Nur Sahid, dan perwakilan OPD Kabupaten Sukoharjo.

Sekda Kabupaten Sukoharjo Widodo menyampaikan bahwa masyarakat memiliki kesempatan untuk memanfaatkan produk dan layanan jasa keuangan secara lebih optimal dalam merencanakan keuangannya. Seperti menabung, mendukung kegiatan usaha, berinvestasi ataupun yang lainnya melalui pemberian kemudahan akses keuangan.

“Kami berharap melalui bulan inklusi keuangan masyarakat lebih memahami tentang produk ataupun layanan jasa keuangan. Dan berhati-hati dalam memilih jasa layanan keuangan. Sehingga dapat terhindar dari jasa layanan keuangan yang tidak resmi dan sangat merugikan. Seperti pinjaman online ilegal, investasi bodong serta berbagai bentuk penipuan lainnya,” ungkapnya.

Dalam kegiatan tersebut, juga ada penyerahan simbolis penyerahan Kredit Start Up Milenial kepada UMKM, Perjanjian Kerja Sama SimPel kepada Sekolah TK Kanisius Surakarta. Pembukaan 886 rekening tabungan SimPel kepada Kepala Sekolah MTSN 6 Boyolali. Selain itu, juga penyerahan simbolis santunan jaminan peserta BPJS Ketenagakerjaan kepada ahli waris penerima manfaat.

Ketua Industri Jasa Keuangan Solo Raya Djaka Nur Sahid menambahkan kegiatan Bulan Inklusi Keuangan di Solo Raya 2023 untuk menyampaikan peran industri jasa keuangan.

“Yang menjadi sangat penting dalam rangka meningkatkan literasi keuangan masyarakat. Agar terliterasi dengan baik yang nantinya akan memberi dampak juga pada inklusitas masyarakat dalam menggunakan jasa keuangan. Sehingga terjadi peningkatan pada sektor perbankan pembiayaan asuransi pasar modal maupun jasa industri keuangan yang lainnya,” pungkasnya.

Sebagai puncak kegiatan Bulan Inklusi Keuangan Solo Raya, berlangsung kegiatan Financial Expo (FinExpo) pada 28-29 Oktober 2023 di Atrium The Park Mall Solo Baru. FinExpo Solo Raya untuk mendorong peningkatan pemahaman dan penggunaan produk dan/atau layanan jasa keuangan. Serta sebagai bentuk sinergi dan kolaborasi antara OJK Solo, Bank Indonesia Solo, LJK, dan Asosiasi Se Solo Raya.

Kegiatan FinExpo Solo Raya 2023 diikuti oleh 27 LJK/Asosiasi dengan jumlah peserta kegiatan sebanyak 1.136 pengunjung. Pada kegiatan ini juga berlangsung beberapa kegiatan seperti Talkshow “Bijak Menggunakan Produk dan Layanan Jasa Keuangan di Era Digital”. Pameran produk dan/atau layanan jasa keuangan, kampanye produk inklusi keuangan, band dan dance competition, writing competition. Serta edukasi dan sosialisasi produk/program inklusi keuangan.

Pada FinExpo Solo Raya 2023 juga berlangsung Smart Sharia Competition dengan peserta sebanyak 66 tim dari 45 SMA/SMK/MA se Solo Raya. Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan pemahaman pelajar SMA/SMK/MA dan sederajat terhadap perkembangan sektor jasa keuangan syariah.