Lestarikan Budaya, Rotary Solo Kartini Gelar Lomba Fashion Padu Padan Kebaya Nasional

oleh
oleh

SOLO, MettaNEWS – Bale Pangenggar Taman Balekambang Solo dipenuhi antusiasme masyarakat dalam acara Lomba Fashion Show Padu Padan Kebaya Nasional, Minggu (24/11/2024).

Acara ini diselenggarakan oleh Rotary Club Solo Kartini bekerja sama dengan Urban Fashion sebagai bagian dari upaya pelestarian budaya dan penggalangan dana (fundraising) untuk proyek sosial di Kota Solo.

Enni Werdiningsih selaku Asisten Governer Rotary Solo Area sekaligus pemerhati budaya dan perias pengantin, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya melestarikan kebaya sebagai warisan budaya nasional.

“Kebaya kita ini hampir punah. Tapi sekarang, dari anak-anak hingga dewasa mulai peduli. Kami ingin moment ini menjadi titik awal edukasi sebelum masyarakat lebih memahami esensi kebaya sebagai bagian dari budaya nasional,” ujar Enni.

Presiden Rotary Solo Kartini, Mustika Dewi, menjelaskan bahwa acara ini juga merupakan bagian dari kegiatan pengabdian masyarakat Rotary Club. Hasil dari lomba ini akan digunakan untuk mendukung berbagai proyek sosial, termasuk literasi, stunting, penghijauan, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Kami ingin masyarakat tahu bahwa Rotary Club berkontribusi di berbagai bidang. Selain mendukung budaya, kami juga berperan dalam edukasi masyarakat, termasuk cara mengenakan kebaya yang baik dan sesuai etika,” tambah Mustika Dewi.

Lomba ini terbagi dalam tiga kategori: anak-anak, remaja, dan dewasa. Selain memberikan panggung untuk menampilkan kreativitas padu padan kebaya, acara ini juga menjadi ajang edukasi tentang nilai-nilai budaya.

Dengan semangat pelestarian budaya dan pengabdian sosial, Rotary Club Solo dan Urban Fashion berharap kegiatan ini bisa menjadi inspirasi bagi komunitas lainnya.

Past District Governor Rotary District 3420, Febri H. Dipokusumo, menekankan bahwa acara ini juga bertujuan meningkatkan kesadaran orang tua dan generasi muda terkait pakaian tradisional.

“Melalui acara ini, kami ingin mengedukasi masyarakat tentang pentingnya memahami budaya, termasuk dalam berpakaian. Anak-anak tidak boleh dipaksa terlihat dewasa sebelum waktunya. Kami juga akan mengadakan workshop untuk mendukung hal ini,” jelas Febri.

Creatif Director Urban Fashion menambahkan pihaknya mengapresiasi kolaborasi ini sebagai langkah untuk memadukan pelestarian budaya dengan tren fashion modern.

“Warisan budaya seperti kebaya harus tetap relevan di era modern. Kolaborasi ini penting untuk menjaga kebaya tetap hidup, terutama di kalangan perempuan Indonesia,” katanya.