JAKARTA, MettaNEWS – Beredar informasi, Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat atau biasa disebut NASA peringatkan akan terjadi kiamat internet selama berbulan-bulan pada 2025.
Informasi menyebutkan,NASA memprediksi akan terjadi badai matahari, badai ini membuat gangguan pada peralatan elektronik, dan perangkat satelit yang berada di atmosfer.
Akibat dari adanya badai matahari itu muncul gangguan pada sinyal internet, sinyal ponsel, sinyal televisi. Gangguan selama berbulan-bulan tersebut disebut kiamat internet.
Namun, sanggahan muncul dari Tim analisis konten negatif (AIS) Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. Tim menemukan fakta bahwa NASA menyebutkan kiamat internet itu adalah berita keliru.
Faktanya NASA memang mengeluarkan pernyataan Parker Space Problem, tetapi tidak pernah ada kata kiamat internet.
Istilah kiamat internet tersebut muncul dari studi tentang studi soal Badai Matahari yang ditulis oleh asisten profesor ilmu komputer Universitas California Sangeetha Abdu Jyothi pada 2021.
Studi tersebut membahas tentang ketahanan infrastruktur internet di seluruh dunia, dan menemukan risiko kegagalan yang tinggi pada kabel bawah laut.