Ketua Harian Dekranas Tri Tito Karnavian Sebut UMKM Perkuat Rantai Ekosistem Ekonomi Indonesia

oleh
oleh
HUT ke 43, Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) menggelar Forum Pemberdayaan UMKM Perempuan Mandiri Melalui Peningkatan Kompetensi di Ndalem Wuryoningratan Solo, Selasa (14/5/2024) | MettaNEWS / Roberthus Dhimas

SOLO, MettaNEWS – Memperingati HUT ke 44, Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) menggelar Forum Pemberdayaan UMKM Perempuan Mandiri Melalui Peningkatan Kompetensi di Ndalem Wuryoningratan Solo, Selasa (14/5/2024).

Pada forum diskusi tersebut hadir Ketua Harian Dekranas Tri Tito Karnavian, Wakil Ketua Harian 1 Loemongga Agus Gumiwang, Ketua Bidang Manajemen Usaha Sri Suparni Bahlil. Juga Endang Budi Karya, (Ketua Bidang Wirausaha Baru), Dina Budi Arie, (Ketua Bidang Promosi dan Humas). Jajaran Pengurus Dewan Kerajinan Nasional Pusat dan Ketua Dekranasda Surakarta Selvi Ananda.

Ketua Harian Dekranas Tri Tito Karnavian menyampaikan data dari Kementerian Koperasi MKM yang terakhir sektor UMKM menyumbang produk domestik bruto atau PDB Indonesia mencapai 61%.

“Sehingga luar biasanya sumbangan UMKM terhadap perekonomian Indonesia. Yang setara dengan 9.580 triliun. Ibu-ibu peserta di sini adalah salah satu penyumbangnya. Ibu harus bangga adalah bagian yang menyumbang 61% dari pendapatan domestik bruto Indonesia. Walaupun mungkin tiap UMKM menyumbang Rp 50 juta ataupun dibawah itu tapi istilahnya itu rantai yang menguatkan perekonomian Indonesia,” jelas Tri Tito.

Tri Tito melanjutkan dari data UMKM sejak 2018 sampai 2019 tidak memgalami pasang surut yang tajam .

“Walaupun keadaan Covid 19 ternyata data pelaku UMKM itu turun sebentar. Tapi kemudian naik lagi melejit ya. Dari data 2018 terdapat 64,16 juta pelaku. Tahun 2019 sebanyak 66,47 juta pelaku dan pada tahun 2020 di saat covid 19 turun 2% lebih sehingga hanya terdapat 64 juta pelaku. Tapi saat ini tahun 2023 jumlah pelakunya mencapai 66 juta pelaku UMKM,” ungkapnya.

Tri Tito mengungkapkan, melewati tahun 2019, UMKM melewati masa-masa sulit khususnya di bidang permodalan dan pemasaran. Tri Tito mengatakan koordinasi lintas bidang seperti dengan Kementerian Investasi menjadi jembatan untuk meningkatkan kompetensi para pelaku UMKM.

“Para pelaku UMKM sudah terbukti sangat tangguh di tengah krisis manapun krisis ekonomi ternyata pelaku UMKM inilah yang menyumbang kekuatan ekonomi nasional.  Terbukti dari dulu waktu krisis moneter itu perusahaan besar yang menggunakan dana pinjaman asing langsung colap tapi pelaku UMKM itu turun sebentar, seperti bola bekel makin lupa kembalinya makin naik tinggi,” tandasnya.

Forum diskusi Pemberdayaan UMKM Perempuan Mandiri Melalui Peningkatan Kompetensi dihadiri 300 an pelaku UMKM Perempuan. Peserta juga bisa melakukan konsultasi pembuatan Nomor Izin Berusaha atau NIB.

Ketua Bidang Manajemen Usaha Sri Suparni Bahlil menambahkan, pelaku UMKM perempuan memiliki arti penting dalam memperkuat perekonomian secara keseluruhan.

“Acara ini juga menjadi wujud dukungan kami terhadap agenda Solo. Dengan adanya forum ini kami berharap dapat melihat pertumbuhan yang signifikan jumlah UMKM perempuan yang mandiri dan mampu bersaing dalam pasar yang semakin kompetitif. Kami juga berharap forum ini menjadi pintu untuk berkolaborasi antar pelaku UMKM perempuan,” pungkasnya.