SOLO, Metta NEWS – Saat kunjungan kerja di Solo, Presiden Joko Widodo bertemu dengan Wali Kota Gibran Rakabuming. Ini pertama kalinya bapak dan anak tersebut bertemu secara langsung sebagai kepala negara dan kepala daerah. Kedua pimpinan tersebut bertemu pada acara Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia yang diadakan di fakultas Kedokteran UNS, Senin (13/9).
Moment ini tentu saja membuat penasaran awak media, apa yang dibicarakan oleh bapak dan anak tersebut ketika bertemu saat tengah menjalankan tugas masing-masing
Kendati Presiden Jokowi merupakan ayahnya, Gibran mengatakan jika pertemuan tersebut berlangsung secara profesional. Gibran tetap memposisikan diri sebagai Wali Kota bukan sebagai anak Presiden.
“Ketemu Presiden Jokowi, ya kita profesional, saya juga tengah tugas mendampingi Mendikbud Nadiem Makarim pada acara forum Rektor,” jelas Gibran saat santap siang bersama awak media di Balai Kota, Selasa (14/9).
Wartawan yang penasaran terus mengejar apa yang dibahas ketika mas wali tersebut bertemu dengan ayahnya.
“Ada beberapa pesan yang disampaikan Presiden Jokowi ke saya, masalah penghijauan yang Solo memang masih kurang, terus masalah pendidikan harus mengejar ketertinggalan karena lama sekolah daring
Gibran mengungkapkan menurut Presiden Jokowi penghijauan di Solo kurang sesuai dengan standar keberadaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di perkotaan.
“Kurang hijau, tapi butuh waktu. Bertahap tapi bibit sudah disiapkan semua sama Pak Gatot (DLH). Masih kurang banyak banget,” jelasnya.
Untuk mengejar standar penghijauan kota, Gibran telah menyiapkan beberapa program, salah satunya urban farming. Program tersebut nantinya akan berjalan bersama dengan program wellness tourism yang menjadi visi misi saat kampanye nya dulu.
Menurut Undang-Undang No. 26 Tahun 2007, Ruang Terbuka Hijau pada suatu kota harus memenuhi luasan minimal yakni sebesar 30% dari keseluruhan luas lahan dengan komposisi 20% ruang terbuka hijau publik dan 10% ruang terbuka hijau privat.