Jargas di Semarang Terbangun, Pemerintah Targetkan 4 Juta Sambungan di Tahun 2024

oleh
Jargas di Semarang, PGN
Jaringan gas di perumahan di Kota Semarang | dok PGN

SEMARANG, MettaNEWS – BPH Migas berkunjung ke area operasi PT PGN Tbk wilayah Semarang, Jawa Tengah, Kamis  (9/3/2023). Kunjungan ini untuk meninjau progress pembangunan jaringan gas (jargas) di Semarang dan memastikan manfaatnya bagi masyarakat terutama dalam hal efisensi.

BPH Migas bersama PGN mengunjungi salah satu pemanfaat jargas di Perumahan Wahyu Utomo. Kawasan ini merupakan wilayah rintisan pembangunan jargas, menggunakan skema investasi internal PGN yaitu program PGN Sayang Ibu (PSI).

“Tahun 2015, perumahan Wahyu Utomo terpilih sebagai wilayah pertama pengembangan jargas di Semarang. Kala itu belum ada alokasi gas melalui pipa, sehingga menggunakan moda CNG dari Jawa Timur,” ujar Komite BPH Migas, Wahyudi Anas.

BPH Migas berkesempatan konsolisadi dengan Wawan sebagai salah satu pemanfaat jargas PSI di Perumahan Wahyu Utomo Semarang. “Kita membandingkan dengan LPG 12 kilogram. Dalam sebulan Pak Wawan menggunakan jargas senilai 80 ribu rupiah, sehingga memberikan manfaat efisiensi hingga 100 ribu,” ungkap Wahyudi.

PGN terus mengembangkan investasi internal untuk jargas rumah tangga di Semarang, saat ini di Semarang kota dan Semarang Tengah. Alokasi PGN cukup besar dengan mendapatkan pasokan dari Lapangan Jambaran Tiung Biru. Dengan sumber pasokan yang lebih dekat, harapannya dapat memacu perluasan jargas di Jawa Tengah.

Jargas di Semarang Meluas, Kurangi Subsidi dan Impor

“Kami komitmen untuk perluasan jaringan di Semarang. Saat ini, jumlah pelanggan jargas di Jawa Tengah termasuk Semarang sekitar 14.000. Tahun 2023, kami berharap bisa berjalan lancar dalam pembangunannya agar dapat mencapai 20.000 sambungan rumah di Semarang,” ujar General Manager PGN Sales Operation Region III (SOR III), Edi Armawiria.

“Kunjungan kali ini juga untuk memastikan agar penggunaan gas kota lebih dimasifkan kembali untuk mengurangi beban subsidi pemerintah dan impor LPG yang saat ini mencpai sekitar 80 persen. Apalagi bahan baku LPG menurun, namun tidak dengan gas bumi yang saat ini melimpah,” ujar Wahyudi.

Wahyudi menuturkan pemerintah menargetkan membangun 4 juta sambungan rumah sampai dengan tahun 2024. Untuk mencapai target, pemerintah memberikan tugas kepada badan usaha salah satunya PGN yang memiliki alokasi, infrastruktur, dan SDM yang memadai di bidang gas bumi. Pemerintah pun mendukung perluasan jargas dengan berbagai skema investasi.

No More Posts Available.

No more pages to load.