SOLO, MettaNEWS – Ribuan relawan dan masyarakat Surakarta mengikuti Kirab Kebangsaan longmarch dari Sriwedari menuju Pura Mangkunegaran, Minggu (25/8/2024) sore.
Kirab Kebangsaan ini sebagai dukungan agar KGPAA Mangkunegara X maju menjadi Wali Kota Solo.
Wujud aspirasi ini dilalakukan dengan Kirab Kebangsaan yang melibatkan ribuan pegiat kebudayaan dan komunitas kesenian masyarakat Surakarta dengan melakukan pawai dari Taman Sri Wedari menuju Ngarsopuro, Minggu, 25/8/2024.
Tokoh muda dan inisiator kirab, Stefanus Gusma mengatakan, kegiatan ini tidak hanya berfungsi sebagai sarana pelestarian budaya dan aspirasi dukungan. Tetapi juga memiliki dimensi politik, dimensi budaya, dan penguatan Ekonomi Kerakyatan.
“Kegiatan Kirab Kebangsaan ini juga upaya memperkuat identitas lokal, membangun solidaritas masyarakat, dan meningkatkan partisipasi politik,” tegasnya.
Terkait dukungan penuh kepada Gusti Bhre, Gusma menjelaskan bahwa Gusti Bhre adalah sosok muda kreatif, sosok bijaksana dan dekat dengan masyarakat. Surakarta membutuhkan ide-ide segar darinya.
“Gusti Bhre adalah sosok yang pantas melanjutkan pembangunan di Kota Surakarta yang sudah dikerjakan oleh Mas Gibran. Tidak saja pada aspek fisik seperti infrastruktur tetapi juga non fisik seperti SDM,” ujar Gusma.
Gusma menjelaskan tujuan kirab kebangsaan ini selain memperkuat identitas dan solidaritas lokal juga membangun citra dan legitimasi politik dengan mendengarkan harapan rakyat. Maka kehadiran Bang Ara dan Stefanus Gusma meminta kepada Gusti Bhre untuk maju sebagai Walikota Surakarta.
“Kita ingin Kota Solo lebih maju dan berbudaya. Dan sosok yang pantas untuk melanjutkan pembangunan itu adalah Gusti Bhre, seorang pemuda yang kreatif, inklusif, dan humanis dengan tidak membeda-bedakan suku, agama, ras, dan budaya,” tegas Gusma.
Kirab Kebangsaan ini dihadiri oleh ribuan relawan dan simpul-simpul Sahabat Bang Ara dan Stefanus Gusma. Serta dimeriahkan oleh komunitas kesenian. Seperti musik keroncong, penari tradisional, becak hias, barongsai, rebana, reog, dan beberapa sanggar tari dan puluhan UMKM yang diikutsertakan.
Ribuan orang menyemut di jalan Diponegoro untuk bertemu Gusti Bhre. Mereka berebutan untuk bisa berswafoto dengannya.
Nampak Gusti Bhre keluar dari Pura Mangkunegaran dan menyapa warga peserta kirab. Ini sebagai simbol pemimpin yang rendah hati dan merakyat.
Gusti Bhre tampak bersukacita menikmati suguhan acara bernuansa budaya.
“Terima kasih atas doa dan dukungan masyarakat Kota Surakarta. Mari kita menjaga dan melestarikan budaya kita bersama,” pungkasnya.