JAKARTA, MettaNEWS – Menutup tahun 2022, neraca ekspor Indonesia mencatat peningkatan pada beberapa komoditas. Komoditas minyak kelapa menjadi salah satu penyumbang kenaikan.
Sebagai negara tropis Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah. Minyak kelapa salah satu yang berpotensi besar untuk diekspor. Minyak kelapa Indonesia merupakan komoditas yang memiliki prospek untuk dikembangkan dan paling banyak diminati dalam pasar ekspor karena manfaatnya yang banyak.
Kepala Divisi IEB Institute (Indonesia Eximbank Institute), Rini Satriani memaparkan d<span;>ata olahan yang dibuat oleh IEB Institute menyatakan bahwa secara kumulatif nilai ekspor produk minyak kelapa Indonesia periode Januari – Juli 2022 berhasil mengalami peningkatan di level 36,33% secara year on year (yoy), menjadi USD768,68 juta dibandingkan periode yang sama tahun 2021 sebesar USD563,82 juta.
“Daya saing produk minyak kelapa Indonesia juga didukung oleh produktivitas hingga kualitas buah kelapa yang dihasilkan, salah satunya dipengaruhi oleh kondisi iklim maupun tanah, selain itu teknologi pengolahan juga menjadi faktor pendorong yang mampu membawa produk Indonesia mampu bersaing di pasar global,” ujar Rini.
Rini menjelaskan, m<span;>inyak kelapa menjadi salah satu produk utama yang dihasilkan dari proses pengolahan daging buah kelapa, baik melalui proses pengeringan daging buah kelapa (ekstraksi kering) maupun proses pemerasan santan daging buah kelapa (ekstraksi basah).
“Minyak kelapa banyak dimanfaatkan sebagai pengganti minyak goreng kelapa sawit karena memiliki kandungan asam lemak yang baik untuk kesehatan, tidak menimbulkan tumpukan lemak dalam tubuh, serta mengurangi risiko penyakit jantung,” imbuh Rini.
Rini melanjutkan, minyak kelapa juga banyak digunakan sebagai bahan campuran dalam industri kecantikan, karena minyak kelapa bisa dimanfaatkan sebagai pelembab yang efektif untuk kulit dan rambut.
‘Naiknya ekspor ini terjadi karena meningkatnya minat dari negara tujuan ekspor utama. Pemerintah juga mendorong pengembangan hilirisasi industri kelapa, terutama untuk mendorong ekspor produk minyak kelapa dengan berbagai turunannya yang bernilai tambah,” ungkap Rini.
Pada tahun 2021 Amerika Serikat tercatat sebagai negara tujuan ekspor Indonesia terbesar dengan mencapai angka 22,13% atau sejumlah USD212,24 juta. Negara
tujuan ekspor selanjutnya Malaysia, Belanda dan Sri Lanka.
“Berdasarkan jenis produk, minyak kelapa dan fraksinya diketahui sebagai produk ekspor utama turunan minyak kelapa yang banyak diekspor oleh Indonesia dengan porsi sekitar 55,45% yang setara dengan USD531,85 juta,” ujarnya.
Perbandingan data olahan periode 2020-2021 nilai ekspor minyak kelapa mengalami peningkatan yang mengesankan. Nilai ekspor minyak kelapa Indonesia tahun 2021 mengalami pertumbuhan yang mengesankan, naik 75,89% yoy mencapai USD959,23 juta (dibandingkan tahun 2020 sebesar USD545,37 juta.
“Produk minyak kelapa Indonesia menempati posisi ketiga pada tahun 2021 sebagai eksportir produk minyak kelapa dunia setelah negara Sri Lanka. Ini membuktikan bahwa produk minyak kelapa Indonesia memiliki daya saing yang baik di pasar global,” pungkas Rini.