SOLO, MettaNEWS – BNI Solo Batik Music Festival (SBMF) 2023 ditutup dengan penampilan Genk Kobra, Vina Panduwinata & FIERY feat Cadenza Orchestra dan Idgitaf, Senin (2/10/2023) malam. Penampilan Bhagesh Music, Losteposanos, Orkes Latar Jembar juga ikut memeriahkan SBMF di hari terakhir.
Genk Kobra membuka penampilannya pukul 19.00 WIB. Satu lagu paling hits berjudul Ngayogyokarto dinyanyikan. Lanjut pukul 20.15 WIB Vina Panduwinata & FIERY feat Cadenza Orchestra. Dan Idgitaf pda pukul 21.30 WIB. Di mini stage, kehadiran Erick Estarda dan Furry Setya menambah keseruan SBMF.
Terdapat penghargaan kepada seniman batik yang diberikan ke seniman batik dari Papua oleh Joni Silas Wona. Pemberian penghargaan ini menjadi penyemangat bagi para perajin batik. Harapannya para genarasi muda semakin bangga menggunakan batik di era modern.
Pimpinan BNI Wilayah 17 Jateng dan DIY, Beby Lolita mengapresiasi penonton yang hadir mengenakan batik.
“Selamat Hari Batik teman-teman, hari ini sudah ditetapkan sebagai Hari Batik Nasional, terimakasih yang sudah pakai batik,” ujar Beby.
Kepala Dinas Kebudayan dan Pariwisata Kota Solo, Aryo Widyandoko turut hadir dalam acara ini. Ia kemudian memberikan apresiasi ke BNI yang telah mendukung SBMF tahun ini.
“Selamat menikmati dan tetap menjaga kenyamanan bikin Solo tambah nyaman untuk kita semua,” kata Aryo.
Pihak Event Organizer, Blontank Poer mengatakan SBMF berbeda dengan konser kebanyakan. Tak sekadar menyajikan pertunjukan musik, event ini ingin melestarikan batik sebagai warna Kota Solo.
“Solo Batik Musik Festival tahun ini kita coba tawarkan konsep baru yang barangkali dengan konser-konser yang lain beda. Mengajak para pelaku pengusaha batik sembari memamerkan kekayaan kuliner Solo. Kita coba mendesain sendiri supaya warna Solonya lebih kental,” katanya.
Kota Solo dalam beberapa waktu terakhir menjadi jujugan wisatawan. Ini merupakan peluang yang bagus untuk semakin membuat Solo moncer lewat event.
“Tujuan utama lebih merespon bagaimana Solo beberapa terakhir ini dalam setiap event menjadi tujuan wisata baru bahkan konon katanya Jogja sampai iri. Kami pengin mengajak orang menikmati keragaman batik sambil kulineran dan dengerin musik karena itu konsepnya tenguk-tenguk wedangan sambil dengerin musik,” urainya.