BARU, Monumen Lokomotif Kuno di Halaman Stasiun Solo Balapan, Beroperasi Tahun 1962

oleh
oleh
museum lokomotif
Museum Lokomotif D 301 76 berdiri di halaman Stasiun Solo Balapan, Sabtu (7/10/2023) | MettaNEWS/Puspita

SOLO, MettaNEWS – Sebuah lokomotif kuno berdiri gagah di halaman Stasiun Solo Balapan. Lokomotif D 301 76 di halaman depan stasiun ini membuat Solo Balapan semakin ikonik dan mampu menghadirkan suasana yang khas.

Pengunjung ataupun pejalan kaki dapat berfoto di depan Monumen Lokomotif D 301 76 ini. Ikon baru ini sebagai upaya KAI Daop 6 Yogyakarta untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan serta mempercantik Stasiun Solo Balapan. Daop 6 meresmikan Monumen Lokomotif D 301 76 pada Sabtu (7/10/2023).

Pada peresmian tersebut hadir Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Didiek Hartantyo, juga Komisaris PT KAI KGPAA Mangkunegara X.

Didiek mengatakan hadirnya lokomotif kuno ini merupakan inisiatif dari Wali Kota Solo Gibran Rakabuming.

“Waktu itu Mas Wali berdiskusi dengan kami. Ini merupakan perwujudan bagaimana kita ingin memberikan suatu tambahan monument di Kota Solo. Kita juga akan mengembangkan inovasi perkeretaapian. Karena transportasi itu salah satu pendukung pertumbuhan ekonomi. Kalau transportasinya, integrasinya lancar maka kunjungan wisata dan lainnya dalam rangka meningkatkan MICE akan semain tinggi. Sehingga wilayah Surakarta dan sekitarnya akan semakin tumbuh,” terang Didiek.

Hadirnya monumen lokomotif di Stasiun Solo Balapan juga akan membuat kawasan di sekitarnya menjadi lebih tertib, tertata dan indah. Sehingga para pengunjung stasiun dan masyarakat umum dapat menikmatinya.

EVP Daop 6 Yogyakarta Bambang Respationo menjelaskan pendirian Monumen Lokomotif D 301 76 juga bertujuan mengedukasi masyarakat dan memberikan wawasan sejarah bagi masyarakat.

“Saya pikir ini akan sangat menarik untuk menjadi landmark atau penanda kawasan Stasiun Solo Balapan. Dan membuat suasana stasiun yang adalah gerbang kota menjadi semakin indah. Harapan kami adalah bisa menjadi magnet untuk mendorong kunjungan ke Kota Surakarta serta membuat masyarakat semakin mencintai kereta api,” kata Bambang.

Bersamaan dengan peresmian Monumen Lokomotif,  Daop 6 bersama komunitas Fujiguys Indonesia (FGI) mengadakan pameran fotografi dengan tema Circle of Service. Yang menampilkan foto-foto pelayanan Stasiun Solobalapan. Hasil jepretan dari para anggota FGI yang ikut dalam hunting foto beberapa waktu lalu.

Lokomotif D301 berdinas pada tahun 1962

Museum Lokomotif
Lomotif D 301 76 di depan Stasiun Solo Balapan | MettaNEWS / Puspita

Lokomotif D301 adalah lokomotif diesel tipe hidrolik yang KAI beli dari pabrik Krupp (Jerman) oleh DKA (Djawatan Kereta Api) sebanyak 80 unit pada tahun 1962. Kereta ini mulai berdinas pada tahun 1962 tersebut pernah di Jawa Tengah untuk menarik kereta campuran.

Yang terdiri dari 2 kereta penumpang dan 3 gerbong barang pada rute Semarang-Demak-Rembang-Blora, Demak-Purwodadi-Gambringan, Yogyakarta-Magelang, Yogyakarta-Bantul, dan Purwosari-Wonogiri. Lokomotif yang identik dengan jalan rel ini berdampingan dengan jalan raya, oleh karenanya Lokomotif D301 hanya diijinkan berjalan dengan kecepatan maksimum 25 km/jam.

“Monumen Lokomotif D 301 76 ini tentu menjadi kebanggaan bagi kita semua. Oleh karenanya, Daop 6 Yogyakarta mengajak masyarakat yang nantinya berkunjung, agar ikut menjaga dengan tidak merusak fasilitas yang sudah tersedia. Tidak melakukan corat-coret dan menjaga kebersihan di lokasi, serta menjaga ketertiban di area sekitar agar keindahan monumen lokomotif ini dapat terus kita nikmati bersama,” ujar Bambang.

Sementara itu KGPAA Mangkunegara X berharap dengan adanya wajah baru Stasiun Solo Balapan menjadi satu awal penanda kerja sama, sinergi yang baik. Antara PT KAI dengan Pemerintah Kota Solo dan dengan destinasi-destinasi di Solo termasuk Mangkunegaran.

“Kereta Api ini perusahaan yang spesial, sangat inovatif dengan kereta-keretanya. Sejarahnya juga kuat. Ini yang menjadi value dari kereta api, tentunya pertumbuhan dari suatu daerah tidak lepas dari konetivitasnya. Tentu kereta api sebagai penyedia transportasi punya peran yang sangat besar,” tegas Gusti Mangku.

Selain penataan stasiun, Daop 6 memberikan fungsi non commercial public space di Hall Stasiun Solo Balapan. Hall Stasiun Solobalapan dapat masyarakat gunakan untuk mengadakan kegiatan yang tidak bersifat komersial seperti misalnya pertunjukan seni atau yang lainnya.

Stasiun Solo Balapan juga memiliki toilet baru di zona 3 yang dapat pelanggan KA manfaatkan sebelum melewati boarding gate. Kemudian Stasiun Solo Balapan juga memiliki wajah baru ruang loket dan CS yang bergeser ke arah barat agar terlihat oleh calon pelanggan yang baru masuk ke stasiun. Daop 6 juga melakukan revitalisasi signage untuk mempermudah calon pelanggan KA dalam mengakses moda transportasi KA.

 

No More Posts Available.

No more pages to load.