SURABAYA, MettaNEWS – Maret 2018, sebuah komunitas bernamakan Ladies Study lahir dan bertumbuh di Surabaya, Jawa Timur. Kini, 6 tahun sudah Ladies Study ada, keberadaannya pun kian bersinar.
Di awal pembentukannya, Ladies Study menamakan dirinya sebagai Lembaga Belajar Perempuan Indonesia (LPBI). Adalah Ursulla Maharani Pradjonggo. Perempuan hebat di balik lahirnya komunitas ini.
Ia memiliki gagasan luar biasa dalam membentuk perempuan Indonesia belajar melalui sebuah komunitas untuk berbagi, melayani dan mendorong terbentuknya generasi yang sehat dan berkualitas.
Tak hanya sekadar berkumpul, lebih dari itu, komunitas ini giat menggelar ruang belajar bersama pakar. Tak sedikit tokoh-tokoh expert yang menjadi dewan penasihat sekaligus kerap didapuk untuk mengisi materi dalam pertemuan yang diadakan Ladies Study.
Ursulla selalu mengajak para anggotanya untuk berbagi ilmu, tumbuh, belajar bersama dan selalu membina hubungan baik di antara anggota seperti layaknya keluarga besar.
“Peran perempuan itu sangat esensial untuk kelahiran manusia. Itu kenapa Ladies Study menggunakan sistem sustainable. Lewat proses pembelajaran kita harapkan perempuan memiliki mindset dan mental untuk bertanggung jawab dengan setiap janin yang dikandung. Jadi perempuan harus welas asih, kasih Ketuhanan dan bisa menggali ilmu pengetahuan,” ujar Ursulla di sela-sela perayaan ulang tahun ke-6 yang digelar di rumah makan XO Palace, Jalan Kupang Indah, Surabaya, Selasa (28/5/2024).
Di tahun ke-6 ini, Ladies Study tetap pada tujuannya. Yakni menjadi wadah berkualitas, di mana kaum perempuan mengambil bagian dalam misi kebaikan.
“Perempuan itu bisa melihat semangat belajar seumur hidup. Kalau jatuh terus bangun meskipun menangis tapi harus tetap berdiri untuk generasi baru yang lebih sehat dan bahagia,” kata Ursulla.
Anggota Ladies Study Harus Memiliki Hati Seorang Murid
Ladies Study menyediakan hati murid yang siap diajar. Perempuan harus haus belajar, menerima koreksi dan nasihat. Bagaimana menjadi perempuan yang rendah hati terutama di rumahnya sendiri.
Kunci kekuatan itu antara lain mau introspeksi dan mengoreksi diri terus menerus. Punya hati seorang murid yang suka belajar serta memiliki hati Ibu yang mengasihi sekaligus mudah mengampuni.
“Seperti hati murid yang siap diajar siap belajar. Kita harus menyediakan hati seperti gelas yang kosong yang siap diisi, seperti murid,” jelasnya.
Ladies Study hadir untuk membentuk kaum perempuan cerdas, sehat dan sejahtera. Menjadi teladan kebajikan bagi keluarga dan lingkungannya. Serta memiliki sikap mental positif, harga diri dan karya yang berdampak kebenaran.
Seyogyanya, kaum perempuan di rumah selalu menjadi teladan dan inspirasi dari anak-anaknya. Sehingga, jika kaum perempuan berkualitas tinggi, begitu pun generasi yang dilahirkannya.
Ursulla meyakini bahwa perempuan adalah sosok yang penting dalam meletakkan dasar-dasar kebaikan di dalam rumahnya. Maka benar jika seorang ibu akan menjadi sekolah pertama bagi anak-anaknya.
Sebab ibulah yang nantinya akan mencetak generasi yang beradab sekaligus memiliki nilai kemanusiaan tinggi. Sehingga bisa menghargai manusia di atas barang bahkan materi.
6 Tahun Berjalan, 65 Anggota Pilihan
Dalam perjalanan selama 6 tahun, Ladies Study konsisten membentuk perempuan yang kuat untuk berproses. Selalu belajar tiada henti dan mempunyai semangat yang tinggi menjadi visi misi.
Ketua Umum Ladies Study, Liliana Gunawan menyebut, saat ini 65 perempuan pengusaha dan profesional telah bergabung dan saling mengisi ruang pengetahuan.
“Ladies Study adalah agent of change, pembaharuan yang efektif menciptakan generasi baru yang lebih baik dan lebih bahagia,” terangnya.
Dalam kesempatan ini, Ladies Study menghadirkan Ketua Dewan Penasehat dan Pembina; Sumartono Hadinoto, anggota; Dr. Hana Ananda, Prof. Anita Lie, tokoh psikolog dan dosen; Astrid Regina, Prof. Hesti Armiwulan, Ririn Asih Pindari, SE, Dr. Xavier Quantine dan Theodora M. Ervin dan 80 anggota Ladies Study beserta tamu undangan lainnya.
Anniversarry ke-6 Ladies Study ditutup dengan malam apresiasi. Yakni pemberian penghargaan kepada 25 perempuan anggota yang memberikan dedikasi untuk Ladies Study.