CINA, MettaNEWS – Perusahaan Apple Inc baru-baru ini mengumumkan bahwa seri iPhone 14, termasuk dua model kelas atas iPhone 14 Pro dan iPhone 14 Pro Max akan membutuhkan waktu lebih lama dalam pengiriman. Konsumen pun harus menunggu lebih lama dari biasanya untuk menerima pesanan kedua seri terbaru mereka.
Alasan penundaan ini terkait rantai pasokan yang menipis di pabrik besar Tiongkok. Tidak lain hal ini disebabkan oleh adanya pemberlakuan pembatasan Covid-19 di kota tempat pabrik tersebut berada.
Pandemi memberikan pukulan keras pada rantai pasokan global, dan akibatnya industri teknologi dan otomotif masih belum pulih. Meskipun peningkatan ketersediaan telah dilakukan, virus tetap menjadi masalah dan, sebagaimana dibuktikan oleh pengumuman baru Apple, pandemi masih berpotensi mengganggu siklus produksi.
“Pembatasan COVID-19 untuk sementara berdampak pada fasilitas perakitan iPhone 14 Pro dan iPhone 14 Pro Max utama yang berlokasi di Zhengzhou, Cina,” tulis pengumuman di laman resmi Apple. Kami sekarang memperkirakan pengiriman iPhone 14 Pro dan iPhone 14 Pro Max lebih rendah dari yang kami perkirakan sebelumnya dan pelanggan akan mengalami waktu tunggu yang lebih lama untuk menerima produk baru mereka,” tulis Management Perusahaan Apple Inc.
Meski demikian, penjualan perdana seri iPhone 14 di Indonesia sudah dilakukan pada 4 November lalu, setelah dibuka pre-order pada 28 Oktober. Empat varian lengkap dijual dengan harga yang berbeda, antara lain:
- iPhone 14 mulai dari Rp15.999.000
- iPhone 14 Plus mulai dari Rp. 17.999.000
- iPhone 14 Pro mulai dari Rp. 19.999.000
- iPhone 14 Pro Max mulai dari Rp. 21.999.000
Sebelumnya Cina telah mennyatakan akan membuat perubahan pada kebijakan nol kasus Covid-19 dalam beberapa bulan ke depan. Sebuah sumber juga menyebut Cina akan segera mempersingkat durasi karantina mandiri untuk pelancong yang datang ke negara Negeri Tirai Bambu itu.
Mantan Kepala Ahli Epidemiologi dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Cina, Zeng Guang mengatakan pemerintahan RRC tersebut tengah memfokuskan langkah-langkah untuk membuka pintu-pintu perbatasan Cina bagi pelancong internasional. Sebab sekarang sudah ada vaksin baru dan kemajuan yang telah dibuat Cina dalam penelitian obat anti-virus. Dia juga mengatakan banyak kebijakan baru akan diperkenalkan dalam lima hingga enam bulan ke depan.
“Situasi sekarang berubah dan dynamic zero Cina juga akan mengalami perubahan besar. Perubahan substantif akan segera terjadi,” katanya, Jumat, 4 November 2022, dalam acara yang bertajuk China’s Exit Strategy from Zero-COVID.