Satwa Solo Safari Dapat Treatment Khusus saat Cuaca Panas Ekstrem

oleh
Cuaca panas
Satwa-satwa di Solo Safari mendapat treatment selama cuaca panas ekstrem melanda Indonesia, Rabu (I18/10/2023) | Magang UNS / Kahfi Harahap

SOLO, MettaNEWS – Menghadapi cuaca ekstrem, satwa-satwa di Solo Safari diberikan treatment khusus. Treatment ini berupa pembatasan animal atractive, pemberian es pada makanan satwa dan sprinkler spray di area exibit.

General Manager Solo Safari, Shinta Aditya mengatakan cara ini dilakukan untuk agar satwa merasa nyaman dan tidak mengalami heatstroke atau panas berlebih pada tubuh.

“Kita ada treatment khusus untuk satwa-satwa kita contohnya animal interactive yang bisanya sepanjang hari. Sekarang kita batasin 2 sampai 3 jam. Kemudian di siang itu kita kasih kaya es satwa buah yang dibekukan dicampur es dikasih ke satwa,” terangnya.

“Kemudian kalau siang kita kasih daging cincang yang dibekukan untuk diberikan ke beberapa satwa. Kita ada penambahan sprinkle di area exibit jadi di waktu tertentu disirami, di area tertentu yang nggak terlalu panas,” imbuhnya.

Satwa seperti primata dan karnivora mendapat pengawasan lebih dari zoo keeper. Pihaknya berupaya menjaga suhu tubuh satwa agar tetap stabil.

“Memang rata-rata satwa kita outdoor lebih dekat dengan pengunjung ada pepohonnya jadi memang ada penjagaan yang berbeda dari bulan-bulan biasanya kalau nggak ada cuaca ekstrem seperti ini,” terangnya.

Dokter Hewan Solo Safari, Niluh Ayu Pradnyani Putri mengatakan selama cuaca ekstrem terjadi perubahan tingkah laku pada satwa.

“Animal yang saking kepanasan mereka ngos ngosan maka dari situ kami berusaha menetralkan suhu tubuh mereka dengan treatment tersebut,” terangnya.

Untuk itu diperlukan treatment untuk membuat satwa kembali bertingkah normal kembali. Misalnya saja primata, mereka akan menjadi lebih aktif begitupun hewan herbivora maupun karnivora seperti singa.

“Kalau di Solo Safari kita memiliki banyak jenis treatment karena untuk penanganannya berbeda beda antara primata dan herbivora. Contohnya untuk satwa Afrika diberi sprinkler untuk mereka bisa mandi air atau mereka bisa guling guling di tanah yang basah untuk mendinginkan badan mereka,” jelasnya.

Pemberian treatment primata dengan karnivora berbeda. Untuk primata, treatment dilakukan dengan memberi es buah-buahan sebanyak 3 kali sehari di jam 11.00 siang, 13.00 dan 15.00 sore.

Sedangkan untuk singa, treatment diberikan dengan pemberian daging beku 2 kali sekali di jam 11.00 dan 14.00 siang. Sementara untuk animal atractive treatment dilakukan 2 kali sehari di jam 09.00 pagi dan jam 12.00 siang.

“Mereka itu kan memiliki tingkah laku yang berbeda dan behavior yang berbeda pangannya jadi pasti penangananya berbeda. Jadi untuk dibilang rewel kita balik lagi tergantu ke cuacanya, kualitas pakannya.  Keeper-keepernya juga menentukan dia rewel apa nggaknya terhadap imun tubuhnya,” jelas dia.

Upaya preventif menjaga kesehatan satwa juga dilakukan melalui booster dan vitamin serta menjaga kualitas pangan.

“Kalitas pakan itu karena jika pakan itu menuju basi atau busuk mereka juga tidak mau memakanya dan menyebab an asam lambung jadi kita tim medis selalu siap untuk penanganan,” pungkasnya.

No More Posts Available.

No more pages to load.