SOLO, MettaNEWS – Merasakan jatuh bangun dalam dunia periklanan outdoor, Deras Advertising membuktikan ketangguhan sebagai biro iklan di tengah persaingan iklan digital yang semakin banyak.
Selama 25 tahun berdiri, berbagai masalah menjadikan Deras Advertising lebih mantap dan tangguh berdiri. Pendiri Deras Advertising, Hardi memilih merayakan dengan berbagai kegiatan sosial.
“Ini ulang tahun perak, saya fokuskan pada kegiatan sosial. Hari ini ada 7 outlet atau warung makanan yang di pinggir jalan saya bawa, saya sumbangkan ke panti asuhan dan panti jompo juga nyumbang ke pengemudi becak. Akhir bulan nanti juga khitan massal untuk 25 anak, saya ikutkan di Yayasan Amal Sahabat punyanya Pak Purnomo (eks wawali),” ungkap Hardi usai ibadah 25 tahun di Gedung Lawang Djoendjing, Selasa (27/9/2022).
Pada perayaan tersebut pengusaha yang aktif menyumbang gereja dan telah membangun 2 masjid ini dihadiri 8 pendeta dan jemaat gereja serta keluarga besar Deras Advertising.
Pengusaha yang memulai dari satu titik baliho di Sukoharjo ini membocorkan kunci sukses yang selama ini ia lakukan.
“Kuncinya 5B yaitu Berusaha, Bekerja Keras, Berbagi, Berdoa, Bekerjasama. Jadi permasalahan di advertising kan banyak sekali. Yang jelas waktu, kecepatan waktu itu yang paling sulit ditempuh karena waktunya estafet terus. Harus cepat, harus tepat. Jadi kalo kita nggak ada modal kan rekoso juga itu,” papar Hardi.
Kecepatan, ketepatan dan kualitas membuat Deras Advertising dipercaya klien. Bahkan ada klien yang sudah 25 tahun mempercayakan iklan luar ruangnya pada Deras. Kepercayaan yang terus tumbuh dari para klien ini mengantarkan Deras dari 1 titik hingga sekarang mempunyai 200 titik reklame dan 47 karyawan.
“Jadi kita harus mengikuti perkembangan jaman. Kalo dulu kan masih manual, zaman tahun 1997 sampai 2002 itu masih manual terus. Belum ada seperti yang sekarang ini. Kalau sekarang kan tinggal pencet dah jalan, pakai mesin,” terang Hardi.
Tidak berhenti di papan reklame, Deras Advertising melebarkan sayap ke bidang usaha lain seperti gedung pertemuan, digital printing dan cafe. Hardi mengungkapkan kedepan pihaknya juga akan membangun hotel untuk melengkapi bisnis gedung pertemuan dan cafe.
“Habis ini saya persiapan pensiun, anak sudah saya kader untuk meneruskan. Bisa berdiri seperti ini tentu banyak pengorbanan. Selama menggeluti dunia advertising itu saya tidur cuma 5 jam setiap hari, itu berlangsung selama 25 tahun. Kerja dari jam 9 pagi sampai 12 malam. Ini mulai saya kurangi kegiatan yang beresiko, biar yang muda saja,” papar Hardi.
Hadir pada perayaan 25 tahun Deras Advertising mantan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo. FX Rudy juga merupakan kawan lama Hardi.
“Beliau ini ulet, pekerja keras. Deras nama yang berarti deras rejekinya. Ini luar biasa sekali, 25 tahun perkembangan sangat cukup pesat. Selama saya di pemerintahan beliau ini juga tidak pernah minta tolong atau minta bantuan regulasi atau apa gitu ya normatif saja,” ungkap Rudy.
Bersahabat sejak tahun 1996, Rudy melihat Hardi sebagai orang yang sangat murah hati dan menolong tanpa memandang suku dan agama.
“Sisi sosialnya luar biasa. Bangun gereja sudah banyak sekali, bantu pembangunan masjid juga. Ini jadi teladan bagi para pengusaha lain. Ya harapan saya tentunya 25 tahun merupakan usia yang dewasa. Sehingga lebih dewasa lagi meningkatkan memikirkan lingkungan, memberikan kegiatan-kegiatan pada para pemuda yang ada di lingkungan. Tapi yang lebih penting, meningkatkan pengabdian dan pelayanan kepada masyarakat dan gereja ya,” pungkas Rudy.