SOLO, MettaNEWS – Program vakinasi polio masih berjalan di Solo. Dinas Kesehatan Kota Solo menyebut belum menemukan adanya laporan dari masyarakat yang menolak vaksinasi polio.
Pencanangan sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) polio di Solo dimulai pada tanggal 15 hingga 20 Januari 2024.
“Ini sementara tadi sudah saya koordinasikan belum ada laporan penolakan vaksinasi dari masyarakat. Dari warga juga belum ada,” kata Plt Kepala Dinkes Solo Setyowati, Jumat (19/1/2024).
Sebanyak 50.115 anak dengan usia 0-7 tahun di Solo yang menjadi sasaran vaksinasi polio. Sampai dengan hari ini vaksinasi polio di Solo sudah mencapai 56,93 persen.
Pihaknya menargetkan pekan depan semua anak sasaran vaksin polio di Solo sudah tercover untuk tahap pertama.
“Sudah separuh lebih anak yang kita vaksin polio. Insyaallah hingga hari ini sesuai target. Sampai selesai nanti mudah-mudahan tercapai,” kata Setyowati.
Vaksin polio ini lanjut Setyowati akan diberikan pada anak sebanyak dua tahap. Tahap pertama diberikan dua tetes. Kemudian tahap kedua diberikan setelah satu bulan juga sebanyak dua tetes.
“Vaksinnya dari pusat sebanyak 20.000 vial. Karena satu vial ini kalau indeks terjeleknya untuk 40 anak. Karena teman-teman nakes sudah terlatih jadi bisa lebih,” ungkapnya.
Tidak hanya tim vaksinasi, pihaknya juga telah menyiapkan tim ahli kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) pada anak usai imunisasi. Tim ahli yang disiapkan terdiri dari dokter spesialis.
“Harapan kami tidak terjadi KIPI. Biasanya imunisasi polio ini risikonya sangat-sangat kecil ada kejadian KIPI,” terang Setyowati.
Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa menambahkan tidak ada penolakan vaksinasi polio dari masyarakat di Solo.
“Solo tidak ada masalah. Itu demi kesehatan anak-anak untuk masa depan. Vaksinasi inikan demi kesehatan mereka dari penularan penyakit polio,” kata Teguh.
Terkait adanya penolakan vaksin di daerah lain, Teguh mengatakan seharusnya kepala daerah bisa menyadarkan masyarakat.
“Agar anaknya mendapat vaksinasi polio, meski tidak ada kasus. Hal ini sebagai langkah antisipasi,” tuturnya.