Pentingnya Kesehatan Gigi Sejak Dini, Gigigo Dental Care Jemput Bola Layanan Screening Gratis untuk Pondok Pesantren

oleh
oleh
pesantren
Gigigo Dental Care gandeng 20 dokter gigi gelar screening gigi gratis di PPPA Darul Quran, Rabu (22/2/2023) | MettaNEWS / Puspita

SOLO, MettaNEWS – Pentingnya kesehatan gigi sejak dini menjadi dasar Gigigo Dental Care jemput bola memberikan layanan screening gratis kondisi gigi para santri Darul Quran. Bertempat di Pondok Putri PPPA Daarul Qur’an Solo, sebanyak 200 an santriwati mengikuti screening atau pemeriksaan gigi, Rabu (22/2/2023). Pada screening gigi gratis ini Gigigo Dental Care menggandeng sekira 20 dokter gigi dari UMS.

Founder klinik gigi Gigigo Dental Care, Rohmad Nur Cahyo atau Ryo mengatakan, kegiatan ini bertujuan agar anak-anak pesantren lebih aware dengan kesehatan gigi.

“Karena kalau di lingkungan pondok mungkin mendapatkan akses soal pemeriksaan dan informasi kesehatan gigi berbeda dan agak terbatas. Sehingga kita hadir untuk memberi edukasi ke adik-adik santri,” jelas Ryo.

Dengan bantuan 20 dokter gigi, Ryo mengungkapkan selain melakukan pemeriksaan pada dokter gigi ini juga memberikan edukasi baik secara kelompok maupun personal.

“Mulai dari cara gosok gigi yang benar, cara merawat gigi, memilih kandungan pasta gigi, sikat gigi yang pas dan edukasi soal gigi dan gusi. Dari adik-adik ini juga jarang yang periksa gigi dengan rutin. Dengan kegiatan ini agar adik-adik lebih memperhatikan Kesehatan giginya,” tutur Ryo.

Ryo menjelaskan kegiatan screening dan sosialisasi kesehatan gigi untuk pondok pesantren ini sudah berlangsung dari tahun pertama Gigigo Dental Care beroperasi.

“Bahkan sebelum kami berdiri, bulan Agustus 2022 kami sudah ke panti-panti asuhan. Beberapa kali juga pernah ke sekolah-sekolah. Ini tidak hanya untuk santri tapi juga untuk guru-guru,” kata Ryo.

Edukasi Dini Soal Gigi dari Gigigo Dental Care

Istri Ryo, sekaligus pemilik klinik gigi Gigigo Dental Care, drg. Monica Ekania Ghaisani mengungkapkan dari screening pada anak-anak pondok pesantren ini banyak keluhan seputar gigi berlobang.

“Karena lama tidak merawat, akhirnya lobangnya gigi sudah terlanjur dalam. Sehingga tidak cukup hanya tambal gigi tapi perawatannya makin komplek. Harapan kami, ini baru screening, nanti kami akan mengajak adik-adik yang perlu perawatan segera untuk periksa di Gigigo. Agar segera tertangani dan biar tidak terlambat juga,” terang drg. Monica.

Drg. Monica menuturkan saat masih anak-anak seperti ini gigi yang bermasalah harus segera tertangani.

“Saat ini anak-anak masih SMP dan SMA, jangan sampai kedepan setelah dewasa malah makin parah dan susah tertangani. Nanti efeknya kemana-mana, kalau gigi sakit akan menghambat proses belajar dan kegiatan lainyya,” ujarnya.

Edukasi tentang kesehatan gigi pada anak-anak pondok lanjut Monica memang berbeda dari biasanya.

“Karena anak-anak berada dalam lingkup boarding school sehingga tidak sempat rutin untuk cek kondisi gigi. Rata-rata keluhannya in igigi berlobang. Salah satu penyebabnya adalah saat kecil sering makanan manis. Apalagi sekarang jauh dari orang tua, asupan anak-anak tidak terpantau,” kata drg. Monica.

Selain masalah gangguan pada gigi, kalau tidak segera tertangani dampaknya akan lebih parah.

“Kalau terlanjur dalam ya gigi terpaksa cabut bisa menganggu estetika karena ompong. Namun ada ancaman serius lain. Gigi sebagai proses pengolahan makanan pertama. Kalau gigi menguyahnya tidak maksimal nanti bisa ngefek ke pencernaan dan lainnya. Proses pembelajaran juga terhambat karena sakit giginya itu,” pungkas drg. Monica.