SOLO, MettaNEWS – Direktur RSUD Moewardi, Cahyono Hadi mengatakan pasien anak berusia berusia 10 tahun dengan kondisi gagal ginjal kini kondisinya semakin membaik. Setelah menjalani perawatan intensif sejak 29 Januari 2023, pasien anak tersebut akan segera pulang.
Cahyono menuturkan setelah pemeriksaan seperti USG, laboratorium serta pemeriksaan fisik, pihaknya tidak menemukan adanya pembengkakakan pada ginjal. Sehingga pihaknya menyatakan pasien anak tersebut tidak mengidap penyakit Gagal Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA).
“Pasien itu tidak memenuhi kriteria sebagai Gagal Ginjal Akut Progresif Atipikal. Karena dalam pemeriksaan lebih lanjut yaitu USG-nya tidak ada hidronefrosis atau tidak ada pembengkakan di ginjal,” ujar Cahyono kepada MettaNEWS, Selasa (8/2/2023).
Selain tidak adanya pembengakakan pada ginjal, pihak RUSD Moewardi juga tidak menemukan adanya kelainan pembekuan darah pada pasien anak tersebut. Jika sebelumnya pasien tersebut sempat mengalami gagal napas, saat pasien juga tidak lagi menggunakan alat bantu oksigen.
“Dia masuk tanggal 29 dengan sepsis hampir gagal napas kemudian memang ada peluang fungsi ginjal. Tapi setelah kita periksa dengan laboratorium dengan pemeriksaan fisik tidak ada kelainan pada pembekuan darahnya. Jadi pasien saat ini sudah membaik. Pada hari ini sudah kita cabut oksigennya. Mungkin beberapa hari ini akan pulang,” jelasnya.
Sebelumnya pasien anak berinisial A tersebut sempat menjalani perawatan salah satu rumah sakit swatsa Solo. Namun lantaran mengalami sepsis atau komplikasi infeksi yang mengancam jiwa seperti gagal napas, infeksi saluran kencing dan juga kelainan fungsi ginjal anak tersebut dirujuk ke RSUD Moewardi dan menjalani perawatan kurang lebih 11 hari.
Pihaknya juga masih menelusuri apakah pasien anak tersebut sebelumnya mengonsumsi obat sirop yang sempat dilarang peredarannya.
“Untuk pasien ini baru akan kita telusuri dulu bagaimananya karena memang masuk sini keadaannya seperti itu. Dengan versi berat biasanya gagal ginjal karena biasanya bisa dari servicenya,” tukasnya.
Selain Monitor dengan RSUD Moewardi, Gibran Perketat Pengawasan Peredaran Obat Sirop
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming merespon keberadaan pasien anak gagal ginjal yang tengah menjalani perawatan di RSUD Moewardi Solo.
Gibran menyebut kondisi pasien anak tersebut saat ini semakin membaik.
“Itu belum bisa dibilang akut ya. Anaknya sedang kami monitor. Anaknya juga punya riwayat penyakit lain sebelumnya,” ujar Gibran di Balai Kota, Rabu (8/2/2023).
Gibran menyebut penyebab gagal ginjal anak berusia 10 tahun itu masih dalam penelusuran.
“Dan dugaannya anak tersebut mengonsumsi Proxion ya. Kemarin saya sudah menelepon tim advokasi untuk kemanusiaan. Intinya advokatnya berterima kasih karena anak tersebut sudah di monitor,” tutur Gibran.
Gibran mengungkapkan kondisi gagal ginjal anak tersebut belum akit. Saat ini pasien juga sudah menunjukan membaik kondisinya.
“Anaknya di Moewardi tapi sudah membaik. Biasa kan ya ibu kalau ada obat yang masih sisa tetap diminumkan. Awal-awal dulu istri saya juga begitu,” tandasnya.
Bahkan, lanjut Gibran, anaknya juga mengonsumsi obat sirop tersebut.
“Padahal anakku ngombe kui terus (minum itu terus). Jadi sebetulnya semua sudah ditarik. Nanti akan kita perketat lagi untuk pengawasan peredaran obat sirop di lapangan,” jelasnya.
Sementara itu untuk masalah pembiayaan RSUD, Gibran mengatakan akan melihat perkembangan dari RSID terlebih dahulu.