Empat Awak Super Tucano Dimakamkan Hari Ini, TNI AU Sebut Cuaca Buruk Penyebab Kecelakaan

oleh
pesawat tempur super tucano
Pesawat tempur taktis Super Tucano TNI AU | antarafoto

MALANG, MettaNEWS – Empat jenazah korban kecelakaan pesawat tempur Emb-413 Super Tucano TNI AU di Pasuruan, Jawa Timur, mendapat penghormatan terakhir di Pangkalan Udara Abdul Rahman Saleh Malam dan akan dimakamkan Jumat (17/11/2023) hari ini. Dinas Penerangan TNI AU menyebut musibah yang menelan kerugian dua unit pesawat itu kemungkinan terjadi karena cuaca buruk.

Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsma Agung Sasongko Jati di Lanud Abdul Rahman Saleh Malang, Kamis (16/11/2023) mengatakan seluruh jenazah telah ditemukan dan disemayamkan di Skuadron 21. Jumat ini, mereka akan dimakamkan secara militer.

Keempat perwira yang menjadi korban adalah Kolonel Adm Widiono (Kadispers Lanud Abd, Alumni AAU 1999) Kolonel Pnb Subhan (Komandan Wing 2 Lanud Abd, alumni AAU 1998), Letkol Pnb Sandhra Gunawan (Komandan Skuadron 21 Lanud Abd, alumni AAU 2004) dan Mayor Pnb Yuda Anggara Seta (Kepala Ruang Operasi Lanud Abd, alumni AAU 2006).

Agung Sasongko Jati menerangkan, TNI AU masih menyelidiki kecelakaan yang menyebabkan empat perwira gugur dan dua pesawat total lost itu. Namun, dia sempat menyebutkan ada kemungkinan kecelakaan itu karena cuaca buruk. Saat itu, dua pesawat dalam latihan terbang formasi, menerjang awan sebelum pesawat bernomor ekor TT-3111 dan TT-3103 hilang kontak.

“Dua pesawat berhasil menerobos awan dan kembali ke pangkalan. Dua lainnya ditemukan terpisah, jatuh dan terbakar, namun masih sama-sama di area utara pegunungan,” jelasnya.

Mengenai kondisi pesawat sebelum kecelakaan, Agung menegaskan seluruhnya dalam kondisi baik dan layak terbang.

“Perawatannya sudah maksimal. Kebetulan Super Tucano ini pesawat bandel yang perawatannya mudah. Ini pesawat relatif muda, baru kita beli dari Brasil tahun 2012. Para awak juga dalam kondisi siap terbang,” imbuh Agung.

Terakhir, Agung juga mengucapkan terimakasih kepada masyarakat dan komunitas pecinta alam yang telah mengerahkan tenaga untuk membantu evakuasi korban. “Warga yang pertama melihat, membantu evakuasi dan membantu mengamankan lokasi kejadian. Kami sangat berterimakasih dan menghargai bantuan ini,” tandasnya.